Kamis 22 Apr 2021 23:04 WIB

Pesan di Balik Alquran Menghormati Isa dan Bunda Maryam

Alquran menghormati Isa dan ibundanya Maryam sebagai sosok mulia

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran menghormati Isa dan ibundanya Maryam sebagai sosok mulia. Ilustrasi Alquran
Foto: republika
Alquran menghormati Isa dan ibundanya Maryam sebagai sosok mulia. Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Selama beberapa tahun terakhir, miliaran Muslim dan Kristen telah menikmati hari raya keagamaan yang jatuh pada waktu yang kurang lebih sama, seperti akhir Paskah yang bertepatan dengan awal Ramadhan. 

Hal ini tentu tidak mengejutkan, mengingat kedua agama terbesar di dunia itu berakar dari sejarah dan budaya yang sama, agama Abrahamik (samawi). Namun jika ditelisik lebih dalam, tak banyak Muslim dan Kristen yang menyadari keterikatan ini. 

Baca Juga

“Pandangan sepintas di media sosial mengungkapkan bahwa hanya sedikit Muslim dan Kristen yang menyadari bahwa mereka merayakan hari-hari suci mereka secara bersamaan. Alih-alih mencari kesamaan, hubungan antara orang Kristen dan Muslim sering kali dicirikan ketidakpercayaan dan kesalahpahaman,” tulis Saud Al Sarhan Sekretaris Jenderal Pusat Penelitian dan Kajian Islam Raja Faisal di Riyadh, dan Johnnie Moore Presiden Kongres Pemimpin Kristen dan pendiri The KAIROS Company dalam artikel yang dikutip di Arab News. 

Jika dikaji lebih dalam, setiap agama yang bersumber dari Ibrahim selalu mencirikan perdamaian, dan selalu memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Banyak cerita dalam sejarah Muslim yang menerangkan kontribusi umat Kristen selama periode konsekuensial. 

Seperti kisah ketika Nabi Muhammad kecil menemani sang paman ke Suriah Seltan, dan bertemu dengan seorang pendeta Kristen yang karismatik, dikenal umat Islam saat ini sebagai Bahira.

Begitu juga ketika Nabi dan pengikutnya mengalami penganiayaan yang kejam di Jazirah Arab, dimana seorang raja Kristen di Ethiopia justru menawarkan perlindungan kepada Muslim.

“Ini adalah beberapa alasan mengapa Alquran sering menyebut orang Kristen dengan rasa hormat yang dalam dan menyebut Alkitab sebagai kitab suci,” tulis Al-Sarhan dan Moore. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement