Kamis 22 Apr 2021 22:46 WIB

Polres Sidoarjo Tingkatkan Patroli Malam Antisipasi Petasan

Banyak ditemukan pemuda yang bermain petasan saat malam hingga pagi hari.

Polres Sidoarjo Tingkatkan Patroli Malam Antisipasi Petasan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Irfan Anshori
Polres Sidoarjo Tingkatkan Patroli Malam Antisipasi Petasan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Petugas Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur meningkatkan patroli malam hari di sejumlah lokasi yang dianggap rawan untuk mengantisipasi warga bermain petasan demi menjaga kamtibmas di Bulan Ramadhan.

Ipda M. Fujul petugas patroli dari Polsek Tulangan, Sidoarjo, mengatakan, patroli dilakukan untuk menyasar anak muda yang bermain petasan terutama saat malam hingga dini hari. "Patroli kali ini kami menyasar kepada anak muda yang bermain petasan dan para pedagang atau masyarakat yang kedapatan bermain petasan," katanya di Sidoarjo, Kamis (22/4).

Menurutnya, di wilayah hukum Polsek Tulangan banyak ditemukan pemuda yang bermain petasan saat malam hingga pagi hari. "Selain untuk menjaga rasa aman, anggota Polsek Tulangan melakukan patroli untuk mengimbau masyarakat terutama anak muda untuk tidak bermain petasan setelah subuh. Petasan yang dijual oleh para pedagang juga turut di amankan oleh anggota polsek," ujarnya.

Menurutnya, patroli di samping untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat, juga agar masyarakat tidak terganggu oleh suara petasan yang bising serta antisipasi kebakaran. "Selama berpatroli tak lupa mengimbau kepada masyarakat untuk memakai masker serta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Ia berharap, dengan adanya upaya yang dilakukan itu kegiatan menyalakan petasan di saat bulan Ramadhan ini bisa diminimalisir sehingga pelaksanaan ibadah Ramadhan bisa berjalan dengan khidmat. "Tak lupa kami juga meminta kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas mereka sehari-hari," katanya.

Dari data yang ada, sampai dengan hari ini jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 11.072 orang. Kemudian, jumlah pasien sembuh sebanyak 10.435 orang dan sebanyak 618 orang dilaporkan meninggal dunia.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement