Kamis 22 Apr 2021 20:28 WIB

Pesan Kru Nanggala-402 ke Istri: Doain Selamat Dik

Serda Guntur menjadi juru diesel di KRI Nanggala-402 yang hilang.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto (kedua kanan) menaiki helikopter menuju KRI Suharso untuk operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan lepas pulau Bali pada Rabu, di Bali, Indonesia pada 22 April 2021.
Foto: Anadolu Agency
Panglima TNI Hadi Tjahjanto (kedua kanan) menaiki helikopter menuju KRI Suharso untuk operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan lepas pulau Bali pada Rabu, di Bali, Indonesia pada 22 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Berda Asmara mengungkapkan suaminya Serda Mes Guntur Ari Prasetya menjadi juru diesel di KRI Nanggala-402 yang dilaporkan hilang di Perairan Bali bagian utara, Rabu (21/4). Berda saat dihubungi di Surabaya, Kamis, menceritakan terakhir kali bertemu suaminya pada Senin (19/4) atau sebelum Serda Mes Guntur Ari Prasetya bertugas.

"Seperti biasa saya diantarkan ke rumah orang tua terlebih dahulu dan pamitan mau berangkat layar, hanya bilang doain selamat dik," ucap Berda sambil berbicara terbata.

Baca Juga

Berda mengungkapkan sebelum berangkat, suaminya sudah berada di rumah selama lima hari karena baru selesai berlayar. Tidak ada firasat atau kegiatan berbeda yang dilakukan Serda Mes Guntur Ari Prasetya sebelum kembali bertugas.

"Setiap pulang suami selalu menanyakan kabar saya dan anak selama ditinggal, bercanda gurau," katanya.

Ia pun tak dapat menahan tangisnya saat mengingat sosok suaminya yang sangat perhatian dan penyayang. Selama tidak berlayar, suaminya selalu memanfaatkan waktu maksimal dengan keluarga."Suami saat awal bekerja dahulu sudah memberi tahu saya tentang risiko kerjanya. Nunjukin video kapal selam Rusia yang hilang. Jadi mau tidak mau, siap tidak siap ya harus siap," tuturnya.

Berda mengungkapkan mengenal suaminya sejak lulus SMA. Kemudian mereka menikah setelah dia menempuh dua semester kuliah."Sampai sekarang usia pernikahan kami sudah 13 tahun empat bulan. Dan sudah punya satu anak perempuan, usia 8 tahun," tuturnya.

Berda mengungkapkan dirinya baru mengetahui kapal selam hilang kontak saat usai berbuka, Rabu petang (21/4) melalui grup ibu-ibu KRI Nanggala-402. Menurutnya saat berlayar memang tidak bisa dikontak sampai tiga atau empat hari setelah sandar."Ternyata hilang kontak kapalnya, dan saya lihat di Google memang ada berita hilang kontaknya," katanya sambil kembali menangis.

Hingga saat ini Berda mengaku masih menunggu kabar KRI Nanggala-402 melalui grup para istri, namun belum ada kabar apapun. Dia mengungkapkan, hari ini kampusnya, Unusa juga menggelar doa bersama secara daring untuk suaminya."Nunggu kabar resmi juga, mohon doanya supaya segera ada kabar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement