Kamis 22 Apr 2021 19:30 WIB

Protes Pelanggan Viral, Tesla Diawasi Ketat Regulator China

Tekanan terhadap Tesla terjadi di tengah ketegangan hubungan AS-China

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Kendaraan Tesla berjajar di perakitan dalam gigafactory Tesla di Shanghai, China, Selasa (7/1).
Foto: Ding Ting/Xinhua via AP
Kendaraan Tesla berjajar di perakitan dalam gigafactory Tesla di Shanghai, China, Selasa (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI--Tesla Inc berada di bawah tekanan yang meningkat di China dari regulator dan media pemerintah. Hal ini terjadi setelah protes pelanggan yang tidak puas di pameran mobil Shanghai menjadi viral dan memaksa pembuat mobil listrik itu meminta maaf.

Tesla di China menyumbang 30 persen dari penjualan global perusahaan AS dan di mana ia membuat mobil di pabriknya sendiri di Shanghai. Tekanan terhadap Tesla terjadi di tengah ketegangan AS-China yang sedang berlangsung dan ketika perusahaan asing lainnya menghadapi reaksi balik.

"China akan terus membuka pasarnya untuk bisnis asing, tetapi itu tidak berarti perusahaan asing akan ditawari hak istimewa," kata Global Times, tabloid yang diterbitkan oleh pejabat Partai Komunis.

Pada hari Senin (19/4), seorang pelanggan yang tidak senang memanjat di atas sebuah mobil Tesla di pameran mobil sebagai protes atas penanganan perusahaan atas keluhannya tentang rem yang tidak berfungsi. Ini memicu badai di media sosial, dengan regulator dan media pemerintah juga mempertimbangkannya.

Pada Rabu (21/4) malam, regulator pasar China mendesak Tesla untuk memastikan kualitas produk di negara itu, sementara kantor berita resmi Xinhua mengatakan permintaan maaf Tesla tidak tulus.

"Sikap arogan dan sombong yang ditunjukkan perusahaan di depan publik menjijikkan dan tidak dapat diterima, yang dapat menimbulkan kerusakan serius pada reputasi dan basis pelanggannya di pasar China," tulis Global Times.

Tesla, yang mobilnya populer di China, menolak berkomentar, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan akan membagikan data tentang insiden rem dengan regulator, setelah regulator lokal memintanya.

Dalam video yang menjadi viral dari pameran mobil hari Senin, seorang wanita yang mengenakan kaos bertuliskan "Rem tidak berfungsi" meneriakkan tuduhan serupa sementara staf dan keamanan berjuang untuk memulihkan ketenangan.

Tesla pada hari Selasa (20/4) meminta maaf kepada konsumen China karena tidak menangani keluhan secara tepat waktu, dan mengatakan akan meluncurkan tinjauan operasi layanannya di pasar mobil terbesar di dunia tersebut. Namun, kantor berita Xinhua mengatakan permintaan maaf Tesla gagal.

"Perusahaan besar harus punya tanggung jawab menjadi perusahaan besar, tidak ada perusahaan yang bisa melakukan apa pun yang diinginkannya," kata Xinhua dalam komentarnya Rabu malam.

"Jika sebuah perusahaan tidak memperbaiki ketika memiliki masalah, jika tidak mengubah eksekutif senior yang bermasalah, pada akhirnya akan membuat kesalahan lagi," katanya. 

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement