Kamis 22 Apr 2021 18:49 WIB

Anies: PTM di Jakarta Jalan Terus

Anies mengatakan PTM di Jakarta berlanjut meski kasus Covid fluktuatif.

Rep: Flori Sidebang / Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Ist
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya akan tetap melanjutkan uji coba pembelajaran  tatap muka (PTM) di sekolah, meski dalam beberapa pekan terakhir jumlah kasus positif Covid-19 di Ibu Kota mengalami peningkatan kembali. Menurutnya, justru melalui pelaksanaan uji coba ini untuk mencari tahu mekanisme terbaik yang bisa diterapkan terhadap kebijakan sekolah tatap muka selanjutnya. 

"Ketika kita berbicara tentang pembukaan sekolah, kita pada fase ini masih pada fase piloting, jadi piloting jalan terus, karena fungsi piloting ini untuk mendapatkan feedback tentang SOP di sekolah," jelas Anies di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Kamis (22/4).

Baca Juga

Menurut Anies, dengan melaksanakan uji coba ini, pihaknya dapat mengumpulkan informasi guna menyusun tata sekolah pada masa pandemi Covid-19. Sehingga, Anies menegaskan Pemprov DKI tidak akan menghentikan proses uji coba pembelajaran tatap muka hingga waktu yang telah ditentukan, yakni 29 April 2021. 

"Jadi ini tidak akan berhenti proses piloting ini, justru proses piloting ini penting untuk bekal kita. Nah, informasi tadi adanya kenaikan kasus-kasus yang dibandingkan dua minggu lalu kita menyaksikan ada flattening mulai merata," tegasnya

"Kalau dulu kan turun terus, sekarang mulai mendatar, ini membuat kita harus hati-hati dalam semua aspek bukanya hanya di sekolah," ucapnya menambahkan.

Anies pun meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran virus corona. Ia menyebut, tren penurunan kasus positif justru harus dijaga dengan tetap disiplin menggunakan masker, cuci tangan dan, menjaga jarak.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas buka puasa bersama selama bulan Ramadan. Sebab, jelas Anies, buka puasa bersama dinilai akan menimbulkan potensi penyebaran virus corona. 

"Jadi saya imbau pada masyarakat untuk pilih buka di rumah bersama dengan keluarga dan hindari kerumunan-kerumunan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Nahdiana mengklaim, hingga saat ini pihaknya belum menerima komplain dari orang tua murid maupun masyarakat terkait pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah. Adapun uji coba itu sudah berlangsung selama dua pekan. 

Nahdiana menuturkan, Disdik DKI Jakarta secara rutin melakukan evaluasi terhadap uji coba tersebut. Selain itu, selama pelaksanaan uji coba, pihaknya memberi kesempatan kepada masyarakat untuk melihat secara langsung proses pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Ada masyarakat juga kita berikan kesempatan untuk melihat dan orang tua murid beri izin, sampai sejauh ini berjalan lancar," katanya.

Tidak hanya itu, ia juga mengaku, sampai saat ini Disdik DKI maupun pihak terkait lainnya belum menerima laporan mengenai adanya murid yang mengikuti uji coba sekolah tatap muka tersebut mengalami gejala ataupun terpapar virus corona. "Sampai saat ini belum ada laporan, kalaupun ada kita siapkan prosedurnya dengan emergency break," ungkapnya.

Menurut Nahdiana, sejak awal pihaknya telah membuat standar operasional prosedur (SOP) selama uji coba. SOP itu, jelasnya, mulai dari murid datang, belajar, hingga pulang sekolah. Ia menyampaikan, selama pelaksanaannya, Disdik DKI menganjurkan kepada murid dan orang tua melakukan komunikasi yang intens. Sebab, murid yang mengikuti uji coba sekolah tatap muka harus terlebih dahulu mengantongi izin dari orang tua masing-masing. 

"Ada komunikasi dari orang tua, karena kan persyaratan ketiganya adalah dia (murid) harus ada izin orang tua. Selain asesmen, kalau enggak ada izin orang tua, kita enggak bisa," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menggelar uji coba (piloting) pembelajaran tatap muka (PTM) terhadap 85 sekolah di Ibu Kota, mulai tanggal 7-29 April 2021. Jumlah tersebut telah melalui asesmen tahap satu dan dua dari total 100 sekolah yang mengikuti asesmen dari Disdik DKI Jakarta. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement