Kamis 22 Apr 2021 18:25 WIB

Sabam Sirait Harap Semua Pihak Terus Bersatu Lawan Covid-19

Larangan mudik secara resmi dipercepat mulai hari ini.

Sabam Sirait
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sabam Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota MPR RI paling senior, Sabam Sirait, mengajak semua pihak untuk mentaati aturan pemerintah sebaik mungkin demi kepentingan bersama. Termasuk di dalamnya adalah menaati aturan larangan mudik tahun ini.

"Mari kita saling gotong royong dengan menjalankan apa yang telah dihimbau oleh pemerintah," kata Sabam, yang sekarang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Kamis (22/4).

Sabam sangat memahami aturan larangan mudik ini. Politisi kelahiran tahun 1936 ini yakin larangan ini dilakukan pemerintah demi keselematan rakyat.

"Saya tahu Jokowi itu orang baik, yang di dalam pikirannya selalu kepentingan rakyat," kata Sabam.

Sabam pun menegaskan, salah satu kekuatan utama bangsa Indonesia adalah semangat persatuan dan praktik gotong-royong. Dengan persatuan dan gotong-royong inilah Indonesia bisa melalui perjuangan melawan penjajahan dan bisa kompak mengisi kemerdekaan.

"Saya bisa memahami, larangan mudik tahun ini juga tentu bertujuan untuk kepentingan dan keselamatan rakyat sendiri. Mari bersatu lawan terus Covid-19," kata Sabam, yang juga mantan anggota DPR RI tujuh periode dan mantan anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dua periode itu.

Sabam, yang sudah menulis tujuh buku ini mengatakan, selama setahun lebih, pemerintah dan rakyat sudah bekerjasama dan bergotong-royong dalam menghadapi dan melawan Covid-19 secara bersama-sama. Misalnya, terkait dengan kekompakan dalam menyikapi larangan mudik dari Presiden Joko Widodo pada tahun 2020.

"Saya bisa memahami, larangan mudik tahun ini juga tentu bertujuan untuk kepentingan dan keselamatan rakyat sendiri," kata Sabam.

Larangan mudik secara resmi diumumkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada 26 Maret 2021. Larangan mudik tersebu mulai berlaku hari ini hingga pertengaham Mei. Sementara sebelum dan sesudah waktu tersebut, diimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pergerakan atau kegiatan-kegiatan ke luar daerah, kecuali betul-betul dalam keadaan mendesak dan perlu. 

Menurut Muhadjir, pemerintah memutuskan melarang mudik lebaran dengan pertimbangan tingginya angka penularan dan kematian akibat Covid-19 setelah beberapa kali libur panjang, khususnya libur Natal dan Tahun Baru pada 2020.

Sementara dalam siarannya, Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan kebijakan pemberlakukan kebijakan tersebut. Menurut presiden, semua pihak harus tetap mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak lebih meluas lagi. Untuk itu sejak jauh-jauh hari, pemerintah telah memutuskan untuk melarang mudik pada Lebaran kali ini dengan berbagai macam pertimbangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement