Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Neni Tri Novanti

Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Materi IPA di Sekolah Dasar

Eduaksi | Tuesday, 20 Apr 2021, 20:29 WIB

IPA adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan dan dipelajari oleh siswa mulai dari kelas 1 SD. IPA sendiri adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan hakikat pembelajaran IPA.

Seiring dengan berkembangnya zaman, dibutuhkan usaha-usaha agar pembelajaran IPA tersampaikan dengan baik melalui berbagai metode pembelajaran. Banyak metode pembelajaran yang mendukung hal tersebut, salah satunya adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Apa itu Problem Based Learning (PBL)? Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri (menurut Arends dalam Abbas, 2000:13).

Lalu mengapa kita memerlukan metode pembelajaran? Metode pembelajaran merupakan bagian utuh (terpadu dan integral) dari proses pendidikan pengajaran. Metode ialah cara guru menjelaskan suatu pokok bahasan (tema dan pokok masalah) sebagai bagian dari kurikulum (isi dan materi pengajaran), dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan pengajaran (tujuan institusional, tujuan pembelajaran umum dan khusus).

Apa saja tahapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Tahapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), yaitu :

- Menyadari Masalah

- Merumuskan Masalah

- Merumuskan Hipotesis

- Mengumpulkan Data

- Menguji Hipotesis

- Menentukan Pilihan Penyelesaian

Dapat dilihat bahwa metode yang ada pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sangat relevan dengan mata pelajaran IPA yang mana sering melakukan percobaan atau praktik dan pemecahan masalah. Terlebih lagi, keadaan saat ini yang masih pandemi memaksa siswa untuk bertindak dan berpikir secara cepat, tanggap, kritis dan kreatif dengan atau tanpa bantuan guru maupun orang tua.

Keefektifan model Problem Based Learning (PBL) juga dibuktikan oleh Kafiga Hardiani Utama dan Firosalia Kristin dalam sebuah jurnal yang berjudul Meta-Analysis Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA di Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil analisis artikel jurnal yang diperoleh melalui penelusuran sejumlah jurnal nasional, secara keseluruhan berdasarkan hasil uji paired sample test model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berpengaruh meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dari perolehan rata-rata awal 4999,23 menjadi 7757,85 dengan keseluruhan rata-rata persentase grain sebesar 66,18%.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image