Kamis 22 Apr 2021 16:22 WIB

Menteri KKP: Natuna Potensial Jadi KEK Kelautan

Natuna memiliki potensi besar di subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah penumpang turun dari Kapal motor di Dermaga Pelabuhan Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (5/4/2021). Wilayah Kepulauan Natuna sangat potensial untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kelautan.
Foto: Teguh prihatna/ANTARA
Sejumlah penumpang turun dari Kapal motor di Dermaga Pelabuhan Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (5/4/2021). Wilayah Kepulauan Natuna sangat potensial untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kelautan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menilai wilayah Kepulauan Natuna sangat potensial untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kelautan. Selain memiliki sumber daya alam yang melimpah, Natuna juga sudah mempunyai infrastruktur penunjang, salah satunya Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu yang berlokasi di Selat Lampa. Hal ini disampaikan Trenggono di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (22/4).

"Saya sedang berpikir kawasan ini bisa menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Kelautan. Saya kira ini penting karena saat ini orientasi (pengembangannya) ke laut," ujar Trenggono di Natuna, Kamis (22/4).

Baca Juga

Menurut Trenggono, Natuna memiliki potensi besar di subsektor perikanan tangkap dan juga perikanan budidaya yang menunjang untuk dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus. Untuk budidaya misalnya, ada ikan napoleon dan kerapu yang nilai ekonominya begitu tinggi. Apalagi pemasarannya sudah merambah pasar ekspor di mana pembeli datang langsung ke keramba-keramba pembudidaya.

Trenggono optimistis kawasan ekonomi khusus bisa mendorong tumbuhnya sektor kelautan dan perikanan di Natuna. Sebab bidang-bidang yang terkait dengan sektor kelautan dan perikanan nantinya terintegrasi, mulai dari produksi, pengolahan, logistik, hingga pasar.

Dengan adanya kawasan ekonomi khusus pula, usaha budidaya masyarakat juga semakin berkembang begitupun dengan aktivitas ekonomi di SKPT Natuna ikut menggeliat. 

"Rencana ini akan saya sampaikan dulu ke pusat untuk dibahas lebih lanjut," ucap Trenggono.

Meski mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan, Trenggono menegaskan memegang prinsip ekonomi biru. Trenggono ingin keberlanjutan ekosistem laut tetap terjaga disamping upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu caranya dengan menggenjot produktivitas budidaya berkelanjutan agar pasar tidak lagi bertumpu pada komoditas perikanan tangkap. 

"Ke depannya budidaya yang kita tingkatkan produktivitasnya, dan penangkapan di laut pelan-pelan kita kurangi. Ini supaya ekosistem kita terjaga," kata Trenggono.

Dalam kunjungan kerjanya di Natuna, Trenggono meninjau sejumlah fasilitas yang ada di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Natuna di Selat Lampa. Trenggono juga berdialog dengan nelayan dan pelaku usaha perikanan yang mendapat bantuan pinjaman modal dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). 

Di samping bantuan pinjaman modal, dia meminta jajarannya di LPMUKP untuk memberikan bimbingan usaha kepada penerima bantuan. Di antaranya menyusun perencanaan pengembangan usaha dan pencatatan keuangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement