Kamis 22 Apr 2021 16:12 WIB

Api Masih Menyala di Penampungan Ban Bekas Gunung Putri

Kebakaran di penampungan ban bekas itu sudah berlangsung tiga hari.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor memadamkan api di lapak ban bekas, Desa Bojong Nangka, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/4/2021). Kebakaran lapak ban bekas yang terjadi Senin (19/4) petang tersebut hingga saat ini belum bisa dipadamkan karena banyaknya bahan yang mudah terbakar dan sumber api yang berasal dari bawah tumpukan ban.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor memadamkan api di lapak ban bekas, Desa Bojong Nangka, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/4/2021). Kebakaran lapak ban bekas yang terjadi Senin (19/4) petang tersebut hingga saat ini belum bisa dipadamkan karena banyaknya bahan yang mudah terbakar dan sumber api yang berasal dari bawah tumpukan ban.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kebakaran penampungan ban bekas di Desa Bojong Nangka, Kecamatan Gunungputri sudah tiga hari belum juga padam. Kepulan asap hitam masih dan kobaran api berukuran sedang masih terlihat di lokasi kebakaran.

Komandan Sektor Damkar Cileungsi, Hendra Kurniawan mengatakan, situasi pemadaman hari ini masih sama seperti kemarin. Dimana dua unit backhoe dikerahkan untuk mengeruk timbunan ban bekas yang terbakar.

Baca Juga

Hendra menuturkan, api di bagian permukaan memang tampak padam. Namun, ketika tumpukan ban terbakar setebal sekitar tiga meter itu dikeruk, api di bagian dalam masih menyala.

“Sekarang masih ngeruk yang di bawah. Jadi kita pakai bakchoe sambil pengerukan dan sambil penyemprotan. Karena pada saat dikeruk api ada di dalam semua. Memang masih sama kayak kemarin, kudu (harus) sabar begini mah,” kata Hendra ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (22/4).

Lebih lanjut, Hendra mengatakan, hari ini petugas pemadam kebakaran memanfaatkan deterjen untuk memadamkan api. Dimana deterjen tersebut dicampur dengan air, dan membuat air menjadi lebih kental.

Di sisi lain, campuran air dan deterjen itu merupakan pengganti foam yang diharapkan dapat memadamkan api lebih cepat. “Pengganti ..foam kita akalin pakai deterjen, jadi airnya itu kalau pakai deterjen jadi lebih kental. Melelehnya ke ban atau benda yang terbakar itu lebih lama,” jelasnya.

Saat ini, jumlah unit mobil pemadam kebakaran yang diturunkan ke lokasi kebakaran ada sebanyak 11 unit. Hendra mengatakan, 11 unit tersebut termasuk dengan mobil bantuan dari Pemadam Kebakaran Kota Bogor.

“Yang diturunkan itu 11 unit mobil damkar dan dua unit backhoe. Dengan personel kurang lebih sekitar 60 orang,” tuturnya.

Terpisah, Kabid Damkar pada Satpol PP Kota Bogor, Ade Nugraha mengatakan, siang ini tim pemadam kebakaran dari Kota Bogor turut terjun ke lokasi kebakaran untuk membantu memadamkan api yang sudah berkobar sejak Senin (19/4) ini.

"Mulai hari ini kami terjunkan dua armada damkar dan 20 personel untuk membantu memadamkan api di Gunung Putri," kata Ade.

Ade mengatakan, saat ini api sudah mulai bisa dikendalikan. Hanya saja, kepulan asap masih membumbung tinggi dan pekat.

Seperti yang dikatakan Hendra sebelumnya, menurut Ade, tidak menutup kemungkinan api bisa muncul lagi di tengah pemadaman. Untuk itu, ia pun memerintahkan pasukannya untuk sesegera mungkin melakukan pendinginan. "Karena kalau bekas ban ini bisa terbakar lagi dan saat ini kita akan fokuskan ke pendinginan," jelasnya.

Diketahui, kebakaran terjadi di tempat penampungan ban bekas di Jalan Raya Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada Senin (19/4) petang sekitar pukul 18.38 WIB. Sampai hari ke-tiga ini, petugas gabungan masih berupaya untuk menjinakkan api di lokasi tersebut.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement