Kamis 22 Apr 2021 16:11 WIB

Pakar: 2020 Tahun Terpanas Eropa

Suhu rata-rata Eropa pada 2020 mencapai titik tertingginya dalam 10 tahun terakhir

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Warga mendinginkan diri di kolam air mancur Trocadero dengan latar belakang menara Eiffel di Paris, Prancis, Selasa (25/6). Gelombang panas menerjang Eropa. Suhu 45 derajat Celsius diperkirakan terjadi di Prancis.
Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
Warga mendinginkan diri di kolam air mancur Trocadero dengan latar belakang menara Eiffel di Paris, Prancis, Selasa (25/6). Gelombang panas menerjang Eropa. Suhu 45 derajat Celsius diperkirakan terjadi di Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Badan pengamatan cuaca Uni Eropa mengatakan tahun lalu menjadi tahun terpanas Eropa. Sementara karena semakin intensifnya dampak perubahan iklim, Arktik mengalami mengalami musim panas ekstrem.

Sebelum kepala negara di seluruh dunia mengikuti pertemuan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Para ilmuwan Uni Eropa mengeluarkan peringatan dampak yang muncul saat bumi semakin menghangat.

Lembaga observatorium Eropa, Copernicus Earth mengumumkan suhu udara rata-rata Eropa pada 2020 mencapai titik tertingginya dalam 10 tahun terakhir. Dalam lima tahun kedepan juga di atas 0,4 derajat Celsius.

"Suhu udara di semua musim di Eropa naik," kata ilmuwan senior di Copernicus Earth, Freja Vamborg, Kamis (22/4).

Tahun lalu menjadi musim dingin terpanas dengan 3,4 derajat Celsius di atas rata-rata musim dingin Eropa dari tahun 1981 hingga 2020. Cuaca di musim dingin sangat bervariasi sehingga cuaca ekstrem sangat mempengaruhi musim itu.

Sementara itu Vamborg mengatakan Arktik mengalami 'tahun yang spektakuler'. Ia mencontohkan rekor kebakaran hutan yang terjadi di Arktik Siberia yang terjadi karena tingginya suhu udara dan rendahnya salju yang memadamkannya.

Suhu rata-rata di Arktik Siberia tahun lalu pecah rekor dengan marjin 4,3 derajat Celsius di atas rata-rata 1981 hingga 2020. Copernicus Earth mengatakan 2020 menjadi tahun terpanas bumi dalam tiga tahun terakhir.

Mereka mengkonfirmasi temuan yang dirilis  World Meteorological Organization pekan ini. Rabu (21/4) kemarin Uni Eropa menetapkan target untuk memotong emisi lebih cepat pada dekade ini.

Amerika Serikat (AS) diperkirakan juga akan mengumumkan langkah yang serupa. Hal ini akan menekan Cina dan India untuk mengikuti langkah tersebut.

Para pakar mengatakan negara-negara itu harus memenuhi janjinya untuk segera memotong emisi karbon. Agar dampak perubahan iklim yang paling buruk dapat dicegah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement