Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Asa Faedah

IMPLEMENTASI TEORI PIAGET DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD

Eduaksi | Saturday, 17 Apr 2021, 10:52 WIB
Siswa. Ilustrasi

Oleh : Asa Faedah / Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo

Teori Piaget adalah sebuah teori yang mengemukakan tentang perkembangan kognitif pada anak-anak. Teori Piaget diambil dari nama orang yang mengemukakan teori tersebut yaitu Jean Piaget, lahir di Swiss tepatnya di Neuchatel pada tahun 1896. Perkembangan kognitif merupakan ranah penting yang harus diperhatikan dengan baik karena merupakan dasar pengetahuan anak bagi perkembangannya ke tahap selanjutnya. Perkembangan kognitif yang baik akan menentukan ketercapaian yang baik pula, karena pengembangan fungsi ranah positif akan berdampak pada ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotor.

Usia anak yang sama tidak menjadikan kemampuan berpikir mereka sama, karena sejatinya setiap anak akan memiliki perkembangan kognitif yang berbeda. Cara berpikir anak dengan orang dewasa juga berbeda hal tersebut bukan hanya dilihat dari banyaknya pengetahuan yang dimiliki tetapi dari kemampuan ada tahapan mereka berpikir. Karena anak usia dasar mereka lebih bisa menerima pembelajaran yang sifatnya konkret atau nyata. Karena anak usia dasr sedang berada di tahap operasional konkret. Oleh karena itu jika seorang anak diberikan pertanyaan di luar tahapan mereka berkembang tentu mereka belum bisa untuk menerima dan memahaminya dengan baik. Setiap anak akan melewati empat tahapan dalam perkembangan kognitif anak yang yang dikemukakan oleh Jean Piaget.

Pembelajaran IPA di sekolah dasar menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung pada siswa guna menggembangkan kompetensi siswa itu sendiri. Pembelajarn IPA mengharuskan siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran misalnya dengan melakukan percobaan dan juga pengamatan dengan harapan siswa tidak hanya menerima materi yang disampaikan guru tetapi kemampuan berpikir kritis mereka dapat terasah serta melatih untuk berkomunikasi dan mengemukakan pendapat mereka. Adapun tujuan dari pembelajaran IPA di SD yaitu menumbuhkan rasa .keingintahuan yang tinggi, sikap yakin terhadap alam, kebendaan yang sistematis serta menambah kecakapan dalam diri siswa yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, logis, kritis, dan kreatif.

Teori Piaget jika di implemantasikan pada pembelajaran IPA di SD tentu akan sangat membantu guru maupun siswa. Tahapan yang harus diperhatikan dalam menerapkan Teori Piaget yaitu dengan merancang proses pembelajaran yang sesuai karena anak bukan merupakan wadah kosong yang harus guru isi melainkan anak sendirilah yang harus aktif membangun pengetahuan mereka sendiri, jadi guru hanya membantu mengarahkan dan mendukung anak untuk berkembang. Guru juga harus mengingat bahwa setiap anak pasti menangkap dan menerjemahkan sesuatu secara berbeda jadi guru tidak boleh hanya memandang dari satu sisi saja, siswa juga harus dilibatkan dalam memberikan ide dan kita tidak boleh mengabaikan begitu saja ide yang telah mereka kemukakan. Anak juga harus diberikan kesempatan untuk memecahkan suatu masalah agar mereka mampu berkembang.

Kemampuan kognitif anak dapat dijadikan sebagai pembantu dalam pemilihan materi, strategi, model dan metode yang sesuai. Dengan memahami perkembangan kognitif anak dan mampu menerapkannya di pembelaran IPA di SD tentu akan sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa. Guru dapat terbantu dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dan lebih memahami siswanya, siswa juga dapat memahami pembelajaran dengan baik. Karena pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum serta potensi siswa merupukan sebuah keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh guru. Ketepatan guru dalam memilih sebuah model pembelajaran akan berpengaruh pada hasil belajar siswa serta proses belajar mengajar yang dilakukan. Sehingga dengan Teori Piaget ini guru sangat terbantu dalam memperoleh keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh pendidik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image