Kamis 22 Apr 2021 13:19 WIB

Isi Daya Kendaraan Listrik di RI Salah Satu yang Termurah

Hanya China yang tarifnya lebih rendah daripada Indonesia.

Fasilitas SPLU atau Stasiun Penyedia Listrik Umum untuk mengisi daya kendaraan listrik di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut biaya isi daya kendaraan listrik di Indonesia merupakan salah satu yang termurah di dunia.
Foto: Dok. Angkasa Pura II
Fasilitas SPLU atau Stasiun Penyedia Listrik Umum untuk mengisi daya kendaraan listrik di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut biaya isi daya kendaraan listrik di Indonesia merupakan salah satu yang termurah di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut biaya isi daya kendaraan listrik di Indonesia merupakan salah satu yang termurah di dunia. "Tarif isi daya listrik KBLBB (kendaraan bermotor listrik berbasis baterai) di Indonesia lebih murah dibandingkan beberapa negara lain di dunia," ujar Menteri Arifin dalam acara peluncuran Grab Langkah Hijau secara virtual, Kamis (22/4).

Tarif isi daya kendaraan listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) mengacu pada kategori layanan khusus, yakni sebesar Rp 1.644,5 sampai dengan Rp 2.466,7 per kWh. Arifin mengatakan, tarif isi daya kendaraan listrik di Indonesia hanya lebih mahal bila dibandingkan dengan China.

Baca Juga

"Hanya China yang tarifnya lebih rendah daripada Indonesia," kata Arifin.

Arifin menyebut dengan tarif yang relatif murah tersebut, pengisian daya kendaraan listrik lebih hemat hingga empat kali lipat dibandingkan dengan kendaraan konvensional untuk tipe tertentu yang masih menggunakan bahan bakar fosil. Lebih lanjut Arifin mengatakan berbagai regulasi dan insentif yang dikeluarkan oleh pemerintah bertujuan agar masyarakat segera beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Dia mengatakan, pemerintah juga terus mendorong komitmen penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di lingkungan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan swasta. "Indonesia terus bergerak menuju era KBLBB. Komitmen tersebut diwujudnyatakan dengan mulai digunakannya kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional di beberapa kementerian/lembaga serta pemerintah daerah," kata Arifin.

Baca juga: Yuuk, Ikut Lomba Tulis Perbankan Syariah Bersama Republika

Dalam paparan yang ditampilkan pada kesempatan berbeda beberapa waktu lalu, disebutkan bahwa penggunaan mobil listrik di lingkungan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan swasta hingga 2025 diproyeksi mencapai 19.220 unit. Sementara, penggunaan motor listrik diproyeksi mencapai 757.139 unit dan penggunaan bus listrik mencapai 10.227 unit.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement