Kamis 22 Apr 2021 13:52 WIB

Ledakan Raksasa Muncul dari Bintang Terdekat Matahari

Ledakan ini 100 kali lebih besar daripada semburan yang diketahui dari Matahari.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Proxima Centauri.
Foto: wikipedia
Proxima Centauri.

REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Para astronom yang memantau Proxima Centauri, bintang terdekat dengan tata surya Bumi, telah melihat suar paling kuat yang pernah terlihat. Ledakan raksasa ini berlangsung hanya tujuh detik dan menghasilkan tenaga 100 kali lebih besar daripada semburan yang diketahui dari Matahari.

Proxima Centauri adalah bintang katai merah yang terletak sejauh 4,2 tahun cahaya dari Bumi. "Bintang seperti Proxima Centauri terlihat berbeda dari matahari kita, dan mereka juga berperilaku berbeda,” kata Parke Loyd, salah satu penulis studi di Arizona State University di Astronomy Now, Kamis (22/4).

Baca Juga

"Secara khusus, suar mereka lebih banyak daripada matahari, tapi kami baru mulai memahami besarnya dan karakter suar mereka," kata dia.

Dalam sebuah proyek kerja sama, sembilan observatorium memantau katai kelas-M itu selama 40 jam selama beberapa bulan pada tahun 2019.

Proxima Centauri memiliki setidaknya dua planet, salah satunya mungkin mirip Bumi. Penelitian difokuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang mekanisme fisik yang bekerja dalam suar semacam itu. Selanjutnya, itu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana suar tersebut dapat memengaruhi kelayakhunian planet ekstrasurya.

Katai merah seperti Proxima Centauri adalah salah satu bintang paling umum di galaksi. Bintang itu meletus dengan suar besar pada 1 Mei 2019.

Lima dari sembilan observatorium menangkap peristiwa tersebut, termasuk Teleskop Luar Angkasa Hubble, yang mendeteksi denyut sinar ultraviolet yang sangat besar, dan Array Atacama Large Millimeter/submillimetre Array, yang diamati pada panjang gelombang radio.

Bintang itu berubah dari normal menjadi 14 ribu kali lebih terang jika dilihat dalam panjang gelombang ultraviolet selama rentang beberapa detik.

"Kami belum pernah melihat suar katai M pada panjang gelombang milimeter sebelum 2018, jadi tidak diketahui apakah ada emisi yang sesuai pada panjang gelombang lain," kata peneliti.

Suar seperti itu mungkin tidak biasa.  Tim mencatat banyak orang lainnya selama 40 jam mereka mengamati Proxima Centauri. "Jika ada kehidupan di planet yang paling dekat dengan Proxima Centauri, itu pasti terlihat sangat berbeda dari apapun di Bumi. Seorang manusia di planet ini akan mengalami saat-saat yang buruk," kata peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement