Kamis 22 Apr 2021 11:07 WIB

Lima Anggota SAR Diterjunkan Cari Korban Longsor

Tim penyelamat mengalami kendala, salah satunya area lonsgor yang masih labil.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Proses pencarian korban tertimbun tanah longsor di Ampelgading, Kabupaten Malang, Rabu (21/4).
Foto: Camat Ampelgading
Proses pencarian korban tertimbun tanah longsor di Ampelgading, Kabupaten Malang, Rabu (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Kantor SAR Surabaya mengerahkan satu tim operasi untuk mencari keberadaan korban longsor di Desa Tamansari, Ampelgading, Kabupaten Malang. Tim yang terdiri atas lima anggota ini sudah mulai melaksanakan tugasnya sejak Kamis (22/4) pagi.

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna mengatakan, tim telah dilengkapi sejumlah peralatan SAR. Beberapa di antaranya peralatan ekstrikasi, alkon, APD dan sebagainya. "Dan tim operasi Kantor SAR Surabaya sudah bergabung dengan sejumlah potensi SAR di daerah Malang Raya, di antaranya BPBD provinsi Jawa Timur, BPBD kabupaten Malang, Polsek Ampelgading, Koramil Ampelgading, MSR, PMI, dan potensi SAR lainnya," kata Wayan saat dikonfirmasi, Kamis (22/4).

Wayan menyatakan, tim penyelamat mengalami kendala dalam proses pencarian korban. Salah satunya, yakni kondisi tanah di sekitar area longsor yang masih labil. Oleh sebab itu, tim SAR harus sangat berhati-hati dalam melakukan pencarian.

Selain itu, juga tidak terdapat sumber air di sekitar lokasi longsor. Tim SAR gabungan pun belum dapat menggunakan peralatan alkon. Lalu kendala lainnya antara lain alat berat belum dapat masuk ke lokasi karena tidak tersedianya akses jalan.

Sebelumnya, seorang warga Desa Tamansari, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur hilang tertimbun tanah longsor. Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada Rabu (21/4) sekitar pukul 10.30 WIB.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setiono mengatakan, korban atas nama Suliswanto sampai saat ini belum ditemukan. Proses pencarian korban masih terus dilakukan oleh Babinsa dan masyarakat setempat. "Pencarian tidak bisa menggunakan alat berat karena lokasi longsor berada di kaki Gunung Semeru," kata Bagyo di Malang, Rabu (21/4) malam.

Berdasarkan laporan yang diterima, korban semula tengah mencari rumput di lokasi kejadian. Kemudian tanah di sekitar korban tiba-tiba longsor menimpanya. Menurut Bagyo, tanah di lokasi memang lebih banyak didominasi pasir. 

Terpisah, Camat Ampelgading Achmad Sovie menyatakan, sampai saat ini belum diketahui penyebab longsor di tempat kejadian. Pasalnya, tidak ada hujan, banjir dan gempa saat peristiwa berlangsung. Walaupun demikian, sejumlah pihak tetap berusaha mencarinya korban.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement