Kamis 22 Apr 2021 12:45 WIB

Penjelajah Perseverance Berhasil Buat Oksigen di Mars

Perseverance mengubah karbondioksida menjadi oksigen.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto selebaran yang disediakan oleh NASA menunjukkan penjelajah Mars Perseverance NASA melakukan pemeriksaan lengan robotiknya, 08 Maret 2021 (dikeluarkan 09 Maret 2021). Penjelajah melakukan pemeriksaan alatnya. Setelah mendarat di Mars pada 18 Februari, misi utama Ketekunan di Mars adalah astrobiologi dan mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba, menurut NASA.
Foto: EPA-EFE/NASA/JPL-Caltech
Foto selebaran yang disediakan oleh NASA menunjukkan penjelajah Mars Perseverance NASA melakukan pemeriksaan lengan robotiknya, 08 Maret 2021 (dikeluarkan 09 Maret 2021). Penjelajah melakukan pemeriksaan alatnya. Setelah mendarat di Mars pada 18 Februari, misi utama Ketekunan di Mars adalah astrobiologi dan mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba, menurut NASA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjelajah Perseverance Badan Antariksa Amerika (NASA) terus membuat sejarah. Robot beroda enam itu telah berhasil mengubah karbon dioksida dari atmosfer Mars menjadi oksigen. NASA mengatakan pada Rabu (21/4), ini pertama kalinya terjadi di planet lain.

“Ini adalah langkah penting pertama dalam mengubah karbon dioksida menjadi oksigen di Mars,” kata Jim Reuter, administrator asosiasi untuk direktorat misi teknologi ruang angkasa NASA, dilansir dari Japan Today, Kamis (22/4).

Baca Juga

Demonstrasi teknologi berlangsung pada 20 April. Diharapkan versi instrumen eksperimental yang digunakan di masa mendatang dapat membuka jalan bagi eksplorasi manusia di masa depan. Proses tersebut dapat menghasilkan oksigen bagi astronot masa depan untuk bernafas. Selain itu juga dapat membuat pengangkutan oksigen dalam jumlah besar dari Bumi untuk digunakan sebagai propelan roket untuk perjalanan pulang menjadi tidak perlu.

The Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment-atau MOXIE adalah kotak emas seukuran aki mobil dan terletak di dalam sisi kanan depan penjelajah. Dijuluki “pohon mekanis”, instrumen ini menggunakan listrik dan kimia untuk memecah molekul karbon dioksida, yang terjadi dari satu atom karbon dan dua atom oksigen. Proses ini juga menghasilkan karbon monoksida sebagai produk sampingan.

Dalam peluncuran pertamanya, MOXIE menghasilkan lima gram oksigen, setara dengan sekitar 10 menit oksigen untuk bernapas bagi seorang astronot yang melakukan aktivitas normal.

Insinyur MOXIE sekarang akan menjalankan lebih banyak tes dan mencoba meningkatkan hasilnya. Ini dirancang untuk dapat menghasilkan hingga 10 gram oksigen per jam.

Didesain di Massachusetts Institute of Technology (MIT), MOXIE dibuat dengan bahan tahan panas seperti paduan nikel dan dirancang untuk mentolerir suhu membakar 1.470 derajat Fahrenheit (800 Celcius) yang diperlukan untuk menjalankannya. Lapisan emas tipis memastikan tidak memancarkan panasnya dan membahayakan penjelajah.

Insinyur MIT Michael Hecht mengatakan versi satu ton MOXIE dapat menghasilkan sekitar 55.000 pon (25 ton) oksigen yang dibutuhkan untuk sebuah roket agar lepas landas dari Mars. Memproduksi oksigen dari 96 persen atmosfer karbon dioksida Mars mungkin merupakan pilihan yang lebih layak daripada mengekstraksi es dari bawah permukaannya kemudian dielektrolisis untuk membuat oksigen.

Perseverance mendarat di Planet Merah pada 18 Februari dalam misi mencari tanda-tanda kehidupan mikroba. Helikopter mini Ingenuity membuat sejarah pekan ini dengan mencapai penerbangan bertenaga pertama di planet lain. Penjelajah itu sendiri juga langsung merekam suara Mars untuk pertama kalinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement