Kamis 22 Apr 2021 10:25 WIB

Produsen Sarung Tangan Asal Malaysia Bidik Pasar Indonesia

Indonesia adalah pasar yang besar bagi dunia bisnis di Asia Tenggara.

Pandemik Covid-19 membuat sebagian orang memakai sarung tangan ke supermarket (Foto: ilustrasi pakai sarung tangan)
Foto: Rawpixel
Pandemik Covid-19 membuat sebagian orang memakai sarung tangan ke supermarket (Foto: ilustrasi pakai sarung tangan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pandemi Covid-19 yang belum usai di Indonesia menjadi potensi pasar dari produsen sarung tangan asal Malaysia untuk melakukan ekspansi usahanya. Dengan kapasitas produksi 84 juta pasang sarung tangan per hari atau 2,5 miliar pasang sarung tangan per bulan, KenTeam Sdn Bhd menjadikan Indonesia sebagai salah satu target pasar potensial.

“Indonesia adalah pasar yang besar bagi dunia bisnis di Asia Tenggara. Apalagi pada masa pandemi ini, kebutuhan sarung tangan pasti meningkat pesat. Kami tentunya berharap bisa bisa memenuhi kebutukan sarung tangan kesehatan di Indonesia,” kata Dato Seri Justin Lim, Chief Executive Officer KenTeam Sdn Bhd, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (22/4).

Justin juga menyatakan keinginannya untuk membuka pabrik baru di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikannya setelah pihaknya membuka pabrik baru di atas lahan seluas 48,45 hektare di kawasan industri di daerah Melaka, Malaysia.

“Jika kami membangun pabrik di Indonesia, tentu dapat memenuhi kebutuhan sarung tangan kesehatan berkualitas untuk keperluan dalam negeri di Indonesia, dan juga dapat meningkatkan kapasitas ekspor sarung tangan produksi Indonesia ke negara lain,” ujarnya.

Sejauh ini, produksi sarung tangan kesehatan KenTeam tidak Hanya dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan domestik di Malaysia saja. Justin mengatakan produk yang dihasilkannya ini telah diekspor ke sejumlah negara di Asia dan Amerika Serikat.  

“Kami berharap pembukaan pabrik ini menjadi katalisator perekonomian negara bagian Melaka sekaligus memberikan 7.000 lapangan kerja kepada masyarakat sekitar,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement