Kamis 22 Apr 2021 07:44 WIB

Wapres Dorong Sejumlah BPD Konversi Jadi Bank Umum Syariah

BPD diharap Wapres jadi bank umum syariah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wapres Dorong Sejumlah BPD Konversi Jadi Bank Umum Syariah. Foto: Wakil Presiden Maruf Amin mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1).  KIP/Setwapres
Foto: KIP/Setwapres
Wapres Dorong Sejumlah BPD Konversi Jadi Bank Umum Syariah. Foto: Wakil Presiden Maruf Amin mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1). KIP/Setwapres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) melakukan konversi menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Wapres meyakini, semakin banyak BPD yang konversi menjadi BUS, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam negeri semakin besar.

"Saya mendorong supaya unit syariah di BPD-BPD itu menjadi BUS. Dengan demikian, maka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ini akan semakin besar, pangsa pasarnya juga besar," kata Ma'ruf saat menerima Dewan Direksi PT Bank Riau Kepri melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (21/4).

Baca Juga

Sebab, kata Ma'ruf, salah satu pendorong berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah, yakni industri perbankan syariah. Ia mengatakan, dengan semakin banyak BPD yang konversi ke syariah maka akan meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah di masyarakat yang masih rendah.

"Karena itu, peran perbankan syariah baik bank umum syariah atau BPD yang sebagian sudah mulai menjadi BUS, dan pangsa pasar kita juga harusnya naik," kata Ma'ruf.

Karena itu, Wapres berharap BPD mulai beralih konversi ke syariah.

"Kita masih berharap bank bank BPD seperti Sumatera Barat, Jawa Barat, bahkan juga Jawa Timur untuk dikonversi menjadi BUS," kata Ma'ruf.

Ma'ruf mencontohkan Aceh yang saat ini tidak ada lagi perbankan konvensional di wilayah tersebut. Sebagai gantinya, perbankan konvensional dilebur menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).

Ia berharap dileburnya Bank konvensional di Aceh membuat pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah semakin meningkat.

"Setelah dikonversi, saya harap lebih luas lagi jangkauannya, dan kita ngin melihat bahwasanya setelah menjadi BUS justru bisa lebih atau sesuai dengan harapan tadi, bisa lebih besar lagi, jadi klo konvensional itu 50 persen kenaikannya pertumbuhannya, nah klo sudah jadi syariah kita harapkan lebih tinggi lagi," kata Ma'ruf.

Dalam kesempatan itu, Wapres mendukung Bank Riau Kepri segera konversi menjadi bank umum syariah.

"Saya juga berharap Bank Riau Kepri ini tidak lama lagilah [berkonversi menjadi Bank Umum Syariah]. Saya akan berkomunikasi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), supaya dipercepat,” kata Wapres.

Wapres meyakini konversi Bank Riau Kepri berpengaruh dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Riau maupun Kepulauan Riau. Ia berharap, dengan kehadiran BUS di Riau dan Kepri, industri halal di dua provinsi tersebut juga dapat berkembang.

Menurutnya, Riau sebagai provinsi dengan potensi industri terbesar di Indonesia dinilai memiliki peluang untuk berkontribusi dalam pengembangan industri, baik keuangan syariah maupun kawasan halal.

“Sekarang sudah tiga kawasan industri halal, di Banten, Modern Cikande; di Sidoarjo ada (Eco Industrial Park Safe n Lock), dan di Bintan, Kepri, sudah ada (Bintan Inti), di Riau-nya belum,” kata Wapres.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement