Rabu 21 Apr 2021 23:19 WIB

Alun-Alun Majalengka Diresmikan, Warga Diminta Disiplin

Warga boleh meramaikan alun-alun dengan tetap menjaga prokes.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ilham Tirta
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil meresmikan pemanfaatan Alun-alun Majalengka yang sudah direvitalisasi, Rabu (21/4). Warga pun diingatkan tetap menaati protokol kesehatan saat beraktivitas di alun-alun tersebut.

Konsep alun-alun yang kental dengan terakota itu direvitalisasi menggunakan anggaran bantuan keuangan dari Pemprov Jabar sebesar Rp 18 miliar secara bertahap. Yakni, pada 2019 dan 2020.

''Secara resmi, revitalisasi Alun-alun Majalengka senilai Rp 18 miliar yang selama dua tahun kita kerjakan, resmi dibuka,'' kata gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu.

Emil pun meminta kepada masyarakat menjaga kebersihan alun-alun yang berada tepat di depan Kantor Bupati Majalengka itu. Dia juga mengajak masyarakat untuk meramaikan ruang publik tersebut.

Salah satu caranya, dengan membuat kegiatan-kegiatan positif dan produktif. Namun, protokol kesehatan harus tetap diterapkan. ''Alun-alun definisinya adalah ruang paling demokratis. Semua orang boleh datang berinteraksi dengan mengikuti aturan yang ada, apalagi punya Jatiwangi Art Factory. Silakan berekspresi di sini, tapi tetap disiplin prokes karena masih pandemi,'' tegas Emil.

Alun-alun Majalengka saat ini tampak lebih segar dan memesona dengan dominasi warna khas terakota. Di depan Masjid Al-Imam atau bagian barat alun-alun, terhampar rumput sintetis.

Tribune penonton dan tempat berkumpul masyarakat ada di bagian timur alun-alun. Di bagian tengah, ada air mancur yang membuat alun-alun tampak lebih indah dan menarik.

''Ini akan membedakan alun-alun dengan tempat lain karena di sini ada roh atau jiwa, yaitu budaya tanah yang akan menjadi khas terakota dan lainnya,'' tutur Emil.

Menurut Emil, pedagang kaki lima di sekitar Alun-alun Majalengka pun difasilitasi dengan menghadirkan gerai di lokasi strategis. Adapula perpustakaan yang representatif. ''PKL diwadahi karena ini adalah contoh inklusivitas ekonomi,'' kata dia.

Bupati Majalengka, Karna Sobahi menuturkan, kehadiran wajah baru Alun-alun Majalengka akan memfasilitasi warga untuk berekspresi. Selain sisi hiburan, komunitas One Day One Juz (ODOJ) juga sudah akan beraktivitas di alun-alun.

''Kehadiran alun-alun ini tentu akan memfasilitasi warga berekspresi, hiburan, area diskusi bahkan ada kelompok ODOJ di rumput sintetis ini,'' tutur Karna.

Rencananya, di area rumput sintetis akan digelar salat Idul Fitri 2021. Prokes pun tengah disusun untuk pelaksanaan salat hari raya tersebut.

''Nanti akan dicoba salat Idul Fitri di sini dengan prokes tentunya yang diatur sedemikian rupa supaya dirasakan oleh rakyat indahnya alun-alun ini,'' kata Karna.

Ruang publik yang berada di jantung kota Majalengka ini diharapkan dapat meningkatkan Indeks Kebahagiaan Masyarakat. Selain itu, fasilitas alun-alun ramah untuk penyandang disabilitas.

''Apalagi kalau malam hari semua lampu hidup dan berkelip seperti di Madinah,'' katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement