Rabu 21 Apr 2021 21:39 WIB

RSUD Moewardi Berhasil Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam

Operasi tersebut melibatkan 18 dokter spesialis.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
 Bayi kembar siam laki-laki berbaring di dalam inkubator di unit perawatan intensif neonatal rumah sakit.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Bayi kembar siam laki-laki berbaring di dalam inkubator di unit perawatan intensif neonatal rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim dokter RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, berhasil melakukan operasi pemisahan bayi laki-laki kembar siam asal Karanganyar. Operasi yang berlangsung pada Rabu (21/4) pukul 08.00-11.55 WIB tersebut melibatkan 18 dokter spesialis.

Direktur RSUD dr Moewardi, Cahyono Hadi, mengatakan bayi kembar siam berinisial Ba dan Br tersebut saat ini sudah berusia 14 bulan. Bayi Ba dan Br lahir di Karanganyar dalam kondisi kembar dempet dada sampai perut (emphalopagus) dengan masing-masing memiliki organ vital utuh.

Bayi kembar siam tersebut dilahirkan secara operasi caesar. Tim dokter RSUD dr Moewardi mulai memeriksa dan memantau bayi Ba dan Br sejak lahir. Setelah melakukan pemeriksaan secara berkelanjutan dan persiapan khusus, tim dokter RSUD dr Moewardi menjadwalkan operasi pemisahan bayi kembar siam pada hari tersebut.

"Operasi pemisahan baru dilakukan setelah bayi kembar siam itu berusia 14 bulan karena pertimbangan medis," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan tersebut kepada wartawan, Rabu (21/4).

Selama ini, asupan makanan kedua bayi kembar siam tersebut sama seperti bayi-bayi pada umumnya yang berusia 14 bulan. Cahyono menjelaskan, tim operasi yang diketuai dokter spesialis bedah anak, Suwardi, tersebut melibatkan 18 dokter spesialis, dua dokter umum, dan perawat.

Dokter spesialis yang terlibat di antaranya, dokter spesialis anestesi, bedah plastik, bedah anak, bedah toraks kardiovaskular (BTKV), ahli pediatri dan konsultan intensif anak, serta spesialis anestesi konsultan intensive care (KIC). "Selain Tim Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam ini, kami juga melibatkan dokter psikiatri anak serta Tim Mediko Legal RSUD dr Moewardi," imbuhnya.

Dalam proses operasi, ada dua dokter spesialis anestesi yang bertanggung jawab dalam proses persiapan, pembiusan, dan setting tempat. Kemudian, empat dokter spesialis bedah plastik bertugas melakukan insisi kulit sampai dengan fascia sesuai desain yang telah dibuat dan penutupan defek, sehingga bayi tersebut dipisahkan.

Selanjutnya, dua dokter spesialis bedah anak bertanggung jawab dalam melakukan Separasi Hepar dan Intestinal. Dua dokter spesialis BTKV melakukan back up bypass vascular untuk bayi Ba. Lima dokter spesialis anak dan dua dokter spesialis anestesi KIC bertugas dalam perawatan pra dan pascaoperasi. Sedangkan dua dokter umum lainnya bertugas dalam melakukan dokumentasi tindakan pemisahan.

Setelah operasi selesai dilakukan, kedua bayi masih menjalani perawatan di ruang intensif dalam pengawasan dokter spesialis anak konsultan intensive pediatric dan perawat khusus. "Pemantauan terhadap kembar siam tersebut dilakukan terus–menerus selama 24 jam hingga kondisinya stabil dan siap dipindahkan ke ruang rawat inap biasa," jelasnya.

Sebelumnya, bayi Ba dan Br dijemput oleh Tim Homecare RSUD dr Moewardi pada Senin (19/4) pagi. Kemudian, keduanya dirawat inap di ruang Melati 3 RSUD dr Moewardi sebelum dilakukan tindakan operasi. Seluruh pembiayaan dari operasi tersebut ditanggung oleh BPJS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement