Rabu 21 Apr 2021 17:39 WIB

Wenger tak Kaget Liga Super Eropa di Ambang Kehancuran 

Menurut Wenger, rencana itu sudah terliha lemah sejak awal.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Mantan kiper bintang Chelsea, Petr Cech, di kanan dengan masker di dagunya, di belakang barisan polisi, mencoba menenangkan para penggemar yang memprotes di luar stadion Stamford Bridge di London, menentang keputusan Chelsea untuk dimasukkan di antara klub-klub yang berusaha membentuk pemain Eropa baru. Liga Super, Selasa (20/4).
Foto: AP / Matt Dunham
Mantan kiper bintang Chelsea, Petr Cech, di kanan dengan masker di dagunya, di belakang barisan polisi, mencoba menenangkan para penggemar yang memprotes di luar stadion Stamford Bridge di London, menentang keputusan Chelsea untuk dimasukkan di antara klub-klub yang berusaha membentuk pemain Eropa baru. Liga Super, Selasa (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger tidak terkejut melihat Liga Super Eropa di ambang kehancuran hanya dalam 48 jam setelah keberadaannya. Arsenal adalah salah satu dari enam klub Inggris yang awalnya menandatangani proyek tersebut, yang mendapat kritik keras dari semua orang yang terlibat dalam sepak bola. 

Tetapi pada Selasa (20/4) malam, Manchester City menarik diri dari kompetisi yang diusulkan, kemudian diikuti oleh Chelsea. Hingga kini empat klub lainnya, Manchester United, Arsenal, Tottenham dan Liverpool juga mundur dari kompetisi tersebut. 

Menurut Wenger, rencana itu sudah terliha lemah sejak awal. "Saya tidak terkejut itu tidak berlangsung lama," kata Wenger kepada beIN Sports, dikutip dari Tribal Football, Rabu (21/4). "Saya tidak pernah percaya sejak awal hal itu akan terjadi," kata dia menambahkan. 

"Itu mengabaikan prinsip dasar prestasi olahraga. Jika Anda mengabaikan bahwa Anda membunuh liga domestik, fans tidak akan pernah menerimanya. Memang benar," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement