Rabu 21 Apr 2021 17:36 WIB

Legislator PDIP Curiga Ada yang Ingin Lengserkan Nadiem

Legislator PDIP menilai tak ada urgensi menganti Mendikbud saat ini.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira menduga, ada pihak tertentu yang ingin melengserkan Nadiem Makarim dari posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Hal tersebut dilakukan dengan cara mengkritiknya di tengah wacana perombakan atau reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo.

"Mungkin ada yang sedang ngincar kursi itu," ujar Andreas kepada wartawan, Rabu (21/4).

Baca Juga

Menurutnya, tak ada urgensi untuk menggantikan Nadiem dari posisi Mendikbud saat ini. Apalagi selama bermitra dengan Komisi X, ia menunjukan kinerja yang baik dan mampu menerjemahkan keinginan Jokowi dalam pembangunan sumber daya manusia.

"Dengan Merdeka Belajar yang sedang on going, peningkatan status guru-guru honor menjadi PPK dan sekarang sedang dipersiapkan revisi UU Sisdiknas," ujar Andreas.

Di tengah pandemi Covid-19, Nadiem juga dinilai baik dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan. Salah satunya pembelajaran jarak jauh yang dilakukan untuk meminimalisir penularan Covid-19. "Selama pandemi ini Nadiem pun responsif dan fleksibel dalam menjalankan program-program pendidikan," ujar Andreas.

Diketahui, Nadiem Makarim bertemu Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Pertemuan tersebut membahas membahas revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021.

Dalam pertemuan yang terjadi di kediaman Megawati, iamenjelaskan pentingnya mata pelajaran Pancasila dan bahasa Indonesia. Fungsinya begitu fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar tidak kehilangan jati dirinya.

"Pancasila juga berfungsi sebagai kepribadian bangsa Indonesia, sehingga kalau menurut saya mata pelajaran Pancasila itu wajib masuk dalam kurikulum pendidikan di semua jenjang," ujar Megawati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement