Rabu 21 Apr 2021 16:28 WIB

Pelatihan Pertanian dan Budidaya Maggot bagi Warga Binaan

Diharapkan mereka bisa memiliki keahlian dalam membuka peluang usaha setelah keluar.

CSR Pertamina RU VI Balongan menggandeng kelompok Wiralodra yang merupakan salah satu mitra binaan RU VI sebagai intsruktur pelatihan untuk warga binaan Lapas Indramayu.
Foto: Humas RU VI Balongan
CSR Pertamina RU VI Balongan menggandeng kelompok Wiralodra yang merupakan salah satu mitra binaan RU VI sebagai intsruktur pelatihan untuk warga binaan Lapas Indramayu.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebagai upaya memberikan manfaat kepada seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Indramayu, Pertamina menggelar pelatihan pertanian organik dan budidaya Maggot BSF (Black Soldier Fly) kepada warga binaan di Lapas Indramayu, Senin (21/4).

Pelatihan diikuti 10 peserta yang tergabung dalam kelompok Bima Sakti (Bimbingan Masyarakat Peduli Kelestarian Hayati). Pada kegiatan ini, CSR Pertamina RU VI Balongan menggandeng kelompok Wiralodra yang merupakan salah satu mitra binaan RU VI sebagai intsruktur pelatihan.

Unit Manager Communication, Relation and CSR Pertamina RU VI Balongan Cecep Supriyatna mengungkapkan, pelatihan yang digelar ini merupakan bentuk kerja sama antara Pertamina RU VI Balongan dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Indramayu dalam memberdayakan warga binaan agar memiliki keahlian bercocok tanam.

Dikatakan Cecep, tanaman organik saat ini memiliki pasar tersendiri. Kata dia, saat ini, banyak kalangan masyarakat yang lebih memilih sayuran organik yang dirasa lebih sehat karena tidak terpapar pestisida atau pupuk kimia lainnya.

“Kami berharap para warga binaan di Lapas Indramayu ini setelah keluar nanti bisa memiliki keahlian dalam membuka peluang usaha sehingga tidak kembali terjerumus dalam tindak kriminal”, ungkap Cecep.

Di sisi lain, Cecep menambahkan, saat ini, potensi pasar maggot cukup besar karena banyak digunakan sebagai pakan ternak yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Selain itu, harga Prepupa (maggot kering) dipasaran juga cukup tinggi yakni mencapai Rp 100 ribu perkilonya.

“Saat ini permintaan pasar cukup tinggi, di Indramayu sendiri kebutuhan maggot masih belum terpenuhi jadi ini peluang bagus untuk menekuni budidaya maggot”, terang Cecep.

Disampaikan Kepala Lapas Indramayu Drs. Abdurrohim, kerja sama pelatihan yang ditujukan untuk tahanan lapas ini merupakan salah satu program dalam membentuk karakter warga binaan ke arah yang positif.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pertamina RU VI atas perhatiannya kepada penghuni lapas Indramayu. Karena dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, maka tingkat kriminal di Indramayu tidak meningkat tetapi akan semakin menurun," Ujar Abdurrohim. 

Abdurrohim berharap, warga binaan di Lapas Indramayu bisa berubah sehingga ketika bebas nanti tidak kembali melakukan tindakan kriminal. Melainkan, bisa menjalani aktifitas pekerjaan yang baik seperti pertanian organic maupun budidaya maggot seperti yang diberikan pelatihaannya oleh RU VI Balongan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement