Rabu 21 Apr 2021 12:45 WIB

Pentingnya Lepas Gadget Selama Pandemi

Apabila kebiasaan di depan layar gadget tak dibatasi, maka akan menjadi adiksi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Apabila kebiasaan di depan layar gadget tak dibatasi, maka akan menjadi adiksi.
Foto: womanitely.com
Apabila kebiasaan di depan layar gadget tak dibatasi, maka akan menjadi adiksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang lazim menjangkiti masyarakat urban adalah jam layar yang lebih panjang. Akibat berkurangnya aktivitas di luar rumah, tidak sedikit orang yang beralih pada ponsel untuk mencari berbagai informasi dan hiburan.

Perangkat ponsel pintar memang ampuh memberikan kenyamanan, entah untuk komunikasi dengan orang tersayang, belanja daring, akses media sosial, atau melihat berbagai video. Namun jika berlebihan, akses ponsel bisa berdampak buruk.

Baca Juga

Konsultan dari aplikasi kebugaran Freeletics, Vanessa Gebhardt, mengatakan banyak orang berkutat lebih lama dengan ponsel selama pandemi karena menganggap tidak banyak yang bisa dilakukan. Apabila tidak dibatasi, kebiasaan tersebut dapat menjadi adiksi.

"Karena kita semua telah menghabiskan cukup waktu di ponsel dan media sosial, mulai sekarang lebih baik menjauhkan diri dari dunia digital dan menghabiskan waktu dengan orang yang kita cintai," kata Gebhardt, dikutip dari laman Metro.co.uk, Rabu (21/4).

Melakukannya dapat mengurangi kecemasan dan depresi karena tubuh melepaskan hormon perasaan senang. Tentu saja, itu jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, belum lagi pekerjaan yang mengharuskan selalu mengecek ponsel dan banyak rapat daring.

Peneliti kebiasaan digital di King's College London, Rachel Kent, menjelaskan ketergantungan pada ponsel diperburuk banyak faktor selama pandemi. Masih ada keterbatasan secara sosial, juga komunikasi langsung, baik pribadi maupun profesional.

"Proses bersosialisasi dan menjalani hidup seperti biasa di luar rumah saat ini butuh banyak penyesuaian dan akan memakan waktu, tidak seperti pemakaian ponsel," ujar pendiri Dr Digital Health itu. Sebagai solusinya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Kebiasaan berponsel bisa dimodifikasi menjadi lebih sehat dengan beberapa aturan. Salah satunya adalah mematikan notifikasi. Alasan paling umum seseorang terus-menerus mengecek ponsel adalah karena notifikasi tanpa henti dari berbagai aplikasi.

Dengan mematikan notifikasi pada ponsel atau mematikan ponsel dalam waktu tertentu, seseorang dapat secara drastis mengurangi jumlah layar harian. Bisukan notifikasi untuk aplikasi yang tidak terlalu penting agar tak perlu selalu melihat ponsel setiap saat.

Cara lain adalah mengaktifkan pengatur waktu untuk mengurangi jam layar dan memonitor penggunaan ponsel. Misalnya, hanya aktifkan aplikasi yang mendukung produktivitas saat jam kerja, sehingga situs jejaring sosial dan gim tidak dilirik untuk sementara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement