Rabu 21 Apr 2021 10:58 WIB

Peran Pemuda Manfaatkan Pandemi Kembangkan Ekonomi Syariah

Pemuda Muslim diajak tak hanya menjadi konsumen tetapi juga jadi pelaku pasar.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Masyarakat Ekonomi Syariah. Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia, Arief Rosyid mengatakan pandemi Covid-19 adalah sebuah momentum bagi pemuda Muslim di Tanah Air untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah.
Foto: republika.co.id
Masyarakat Ekonomi Syariah. Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia, Arief Rosyid mengatakan pandemi Covid-19 adalah sebuah momentum bagi pemuda Muslim di Tanah Air untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 dapat dimanfaatkan demi bertumbuhnya ekonomi syariah. Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia, Arief Rosyid mengatakan pandemi Covid-19 adalah sebuah momentum bagi pemuda Muslim di Tanah Air untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah.

Hal ini dapat dimulai dari pengusaha Muslim karena usaha mikro kecil menengah (UMKM) merupakan salah satu roda penggerak ekonomi. Terutama di masa pemulihan ekonomi nasional seperti saat ini.

Ia menggaungkan pentingnya peranan pemuda dalam pertumbuhan ekonomi syariah. Tidak hanya sebagai konsumen tapi sebagai pelaku pasar.

"Sebagai umat, kita seringkali marah karena ekonomi dikuasai asing tapi saat yang bersamaan, kita sendiri masih enggan untuk mengisi kursi-kursi di sektor ekonomi untuk memimpin dengan semangat keberpihakan kepada umat," katanya dalam keterangan pers, Rabu (21/4).

Pria yang menjabat Ketua Komite Pemberdayaan dan Pembinaan Pelajar, Mahasiswa, dan Kepemudaan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini mengajak para pemuda untuk bisa jadi pengusaha Islam. Secara tegas ia mengimbau seluruh kader HMI maupun pemuda Muslim di Tanah Air pada umumnya untuk berani melangkah dan muncul sebagai tokoh ekonomi syariah melalui berbagai kesempatan.

Menurutnya, sekarang ini menjadi momentum yang sangat penting bagi para pemuda untuk mulai memikirkan langkah konkrit membajak ekonomi dengan yang berbasis syariah. Ia mengajak untuk mengubah paradigma dan serius memikirkan ekonomi keumatan.

"Inilah saatnya para pemuda bangkit dan mengisi ruang-ruang yang kosong," katanya.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani juga mengatakan sektor ekonomi syariah sudah terbukti tahan banting. Misal dari sisi perbankan syariah yang relatif lebih stabil bahkan cenderung tumbuh lebih tinggi selama masa pandemi dibandingkan dengan perbankan konvensional.

Dalam jangka panjang, Sri berharap bahwa kinerja perbankan syariah ini harus menjadi jembatan dan modal awal untuk mengembangkan ekosistem keuangan dan ekonomi syariah yang berkualitas baik. Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

"Indonesia merupakan pasar syariah yang besar, namun sayangnya, belum menjadi produsen syariah yang signifikan," katanya dalam Webinar beberapa waktu lalu. Dalam skala yang lebih besar, Indonesia diharapkan dapat menjadi Islamic Financial Center terbesar di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement