Rabu 21 Apr 2021 09:46 WIB

Lonjakan Kasus Covid-19 di Dunia Tekan IHSG ke Zona Merah

Kasus penularan Covid-19 di dunia sudah melampaui 142 juta.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/12).  IHSG Rabu (21/4) dibuka di zona merah dan terus teekoreksi hingga 0,50 persen ke level 6.008,05.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/12). IHSG Rabu (21/4) dibuka di zona merah dan terus teekoreksi hingga 0,50 persen ke level 6.008,05.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan pada perdagangan pagi hari ini, Rabu (21/4). IHSG dibuka di zona merah dan terus teekoreksi hingga 0,50 persen ke level 6.008,05. Sementara indeks LQ45 turun lebih dalam sebesar 0,60 persen.

Pergerakan IHSG ini sejalan dengan bursa saham global. Indeks saham di Asia dibuka melemah mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam di mana S&P 500 dan DJIA mencatatkan penurunan selama dua hari beruntun. 

"Sentimen tertekan oleh kekhawatiran mengenai lonjakan kasus penularan virus Covid-19 secara global pada saat sepinya rilis data ekonomi untuk minggu ini," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Rabu (21/4). 

Kasus penularan Covid-19 di dunia sudah melampaui 142 juta dengan jumlah rata-rata kasus selama tujuh hari mencapai 628.035 per 10 April 2021. Jumlah tersebut naik 63 persen dari 384.346 pada 28 Februari 2021. 

India melaporkan kasus Covid-19 telah mencapai lebih dari 250 ribu kasus per hari. Perdana Menteri India Narendra Modi pun akan menyampaikan pandangannya mengenai situasi ini dan akan memberlakukan kebijakan Lockdown yang ketat.

Lonjakan kasus penularan Covid-19 secara global ini membayangi perkembangan positif dari lancarnya program vaksinasi di Amerika Serikat (AS). Kementerian Luar negeri AS memasukkan 80 persen dari negara di dunia ke dalam daftar Di Larang Berpergian (Do Not Travel List) karena tingginya risiko yang di hadapi oleh para wisatawan. 

Dari sisi makroeknomi, menurut riset, hari ini investor menantikan rilis data awal (Preliminary) Penjualan Ritel bulan Maret di Australia. Phillip Sekuritas Indonesia pun memprediksi IHSG akan bergerak melemah pada hari ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement