Selasa 20 Apr 2021 23:06 WIB

Liga Super Eropa di Mata Marcelo Bielsa

Inti dari kompetisi adalah membantu yang lemah untuk berkembang.

Pelatih Leeds, Marcelo Bielsa.
Foto: EPA-EFE/Adam Davy
Pelatih Leeds, Marcelo Bielsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Leeds United, Marcelo Bielsa, tak kaget pemain-pemainnya menggelar protes anti Liga Super Eropa. Para pemain Leeeds menggelar protes saat bertanding melawan Liverpool.

"Tak mengejutkan saya. Tim-tim paling kuat mendapatkan kekuasaannya dari kompetisi melawan tim-tim lain. Sekarang sepertinya mereka tak lagi membutuhkan kami demi mendapatkan uang lebih dan metode yang mereka pakai membuang metoda yang tidak lagi memenuhi tuntutan mereka," kata Bielsa sebelum laga melawan Liverpool itu seperti dikutip laman ESPN, Selasa (20/4). "Hal ini tidak terjadi sehari dua hari. Banyak regulasi dan aturan yang membatasi kesenjangan telah dibuat menjadi lebih lentur dan situasi ini menjadi tak terelakkan."

Bielsa menambahkan, ada dua sisi dari hal ini. Tim-tim paling berkuasa adalah seperti adanya mereka karena apa yang mereka hasilkan dan perhatian yang mereka picu. Tetapi tim-tim lainnya sangat diperlukan.

"Inti dari kompetisi adalah membantu yang lemah untuk berkembang, bukan makin menguatkan yang sudah kuat. Logika yang berlaku di dunia, dan sepak bola tidak keluar dari hal itu bahwa yang kaya makin kaya dengan mengorbankan yang lemah menjadi semakin miskin," jelas Bielsa.

Leeds menahan seri 1-1 Liverpool berkat gol Diego Llorent pada menit ke-87 yang memupus raihan tiga poin Liverpool lewat gol Sadio Mane pada menit ke-31 sehingga gagal menyalip Chelsea dan West Ham United. Sebelum laga itu para pemain Leeds mengenakan t-shirt Liga Champions bertuliskan pesan "earn it" (rasakan) yang juga mereka pakai saat pemanasan di lapangan Elland Road. Kaus itu juga bertuliskan "Football is for the fans" (sepakbola itu untuk penggemar) di bagian belakangnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement