Rabu 21 Apr 2021 01:00 WIB

KLM Yatch Puti Raja Terbakar, Penumpang Loncat ke Laut

Keempatnya berhasil diselamatkan oleh nelayan yang melihat kejadian tersebut.

Kapal pesiar (Yatch) (Ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kapal pesiar (Yatch) (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kapal wisata KLM Yatch Puti Raja yang berlayar dari Raja Ampat menuju Pulau Sumbawa mengalami kebakaran di perairan Tobea Selat Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Seluruh penumpang kapal wisata itu menyelamatkan diri dengan meloncat ke laut. 

Di antara penumpang itu seorang anak buah kapal (ABK)-nya merupakan warga negara asing dari Amerika Serikat (AS). Kepala Humas Basarnas Kendari Wahyudi mengatakan, kapal tersebut memuat empat orang satu di antaranya merupakan warga negara asing asal AS yang merupakan ABK.

photo
Kapal fery melintas di kawasan wisata Piaynemo di Raja Ampat, Papua Barat. - (Republika/Yasin Habibi)

 

 

Data keempat penumpang dan ABK adalah Josephine perempuan (67 tahun) merupakan nakhoda kapal warga negara Indonesia; Benny Raiwaki (56) ABK merupakan WNI; Jalil Loji (33) ABK merupakan WNI; dan Ken Weidenhoeft laki-laki 84 tahun warga negara asing berasal dari AS.

Dijelaskannya, kapal tersebut berlayar dari Yapale Pulau Misool Selatan, Kabupaten Raja Ampat menuju Pulau Sumbawauntuk menjalani perbaikan. Namun terbakar di Selat Buton pada Senin (19/4) sekitar pukul 17.15 Wita.

"Berdasarkan wawancara teman-teman di lapangan, kapal itu mau docking (mau diperbaiki) di Sumbawa. Itu kan kapal wisata. Kapal wisata yang sehari-harinya di sana, di Raja Ampat," kata Wahyudi.

Dia mengatakan, pada saat kejadian, keempat korban melompat ke laut tanpa membawa dokumen resmi. Tak berselang lama, keempatnya berhasil diselamatkan oleh nelayan yang melihat kejadian tersebut.

Beruntung pada saat kejadian, KM Jetliner yang berlayar dari Pelabuhan Raha, Pulau Muna menuju Pelabuhan Bungkutoko Kota Kendari mendapat "distress call" dan setelah dicek adalah sebuah kapal yatch terbakar dengan jarak 5,5 mil laut dari posisi KM.

"Sehingga, pada Senin (19/4) pukul 17.25 Wita Nakhoda KM Jetliner memerintahkan menuju lokasi tersebut untuk melakukan bantuan SAR," jelas Wahyudi.

Lalu pada pukul 17.45 wita KM Jetliner tiba di lokasi dan berkoordinasi dengan LCT Super 88 yang telah tiba di lokasi terlebih dulu dan berhasil mengevakuasi keempat korban pada pukul 18.15 Wita. Pada pukul 18.25 keempat korban dengan menggunakan perahu masyarakat di evakuasi ke KM Jetliner untuk diberikan bantuan perawatan medis di klinik kapal.

Keempat korban kemudian dibawa ke Kota Kendari oleh KM Jetliner. Setelah tiba di Kota Kendari keempatnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kendari untuk mendapatkan perawatan medis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement