REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan selama masa kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan bayi yang sedang bertumbuh di dalam perut ibu. Tekait hal ini, ada sebuah studi baru yang mempelajari pentingnya ibu hamil untuk mempertimbangkan untuk menghindari jenis minuman tertentu, termasuk kopi.
Tak dimungkiri, kebiasaan meminum kopi telah menjadi kebiasaan yang ramai digandrungi masyarakat saat ini. Selain kopi, teh tampaknya juga mulai menjadi minuman favorit, terutama sejak dimulainya pandemi Covid-19 lantaran beberapa jenis teh tertentu menunjukkan khasiat menambah imunitas untuk memerangi Covid-19.
Namun, menurut laman Eat This yang dilansir Selasa (20/4), ada sebuah studi baru yang diterbitkan di JAMA Network Open yang ditinjau sejawat, tak akan membiarkan para ibu hamil untuk mengkonsumsi kafein selama masa kehamilan. Mereka menemukan studi yang secara signifikan mengaitkan antara konsumsi kafein selama kehamilan dan ukuran bayi secara lahir.
Secara khusus, abstrak studi tersebut mencantumkan berat lahir lebih rendah, panjang lebih pendek, dan kepala, lengan, dan lingkar paha lebih kecil sebagai hal yang berkorelasi dengan konsumsi kafein ibu selama kehamilan.
Penting juga untuk dicatat, data hasil penelitian ini diterapkan bahkan pada bayi yang ibunya mengkonsumsi kurang dari 200 miligram kafein per hari. Ukuran itu setara sekitar dua cangkir kopi berukuran delapan ons. Sebelumnya, beberapa ahli telah menyarankan, minum kafein kurang dari 200 miligram kafein per hari aman bagi ibu hamil.
Berdasarkan hal ini, penting bagi ibu hamil untuk membicarakan dan berdiskusi dengan dokter kehamilan Anda untuk mempelajari pilihan diet dan kebutuhan nutrisi yang tepat bagi ibu dan anak dalam kandungan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
