Selasa 20 Apr 2021 17:12 WIB

Kendala Jalur Darurat Flyover Ganefo Tuntas Pekan Ini

Flyover sepanjang 1,3 kilometer itu bakal melintas di atas jalur KA (rel) ganda.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah pekerja melaksanakan proses pengerjaan fisik pembangunan flyover Ganefo, di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Selasa (20/4).
Foto: istimewa
Sejumlah pekerja melaksanakan proses pengerjaan fisik pembangunan flyover Ganefo, di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Selasa (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Penyiapan jalur darurat untuk memudahkan proses pengerjaan fisik pembangunan flyover Ganefo, di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, diharapkan sudah bisa beres dalam pekan ini. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng terus berkoordinasi dengan PT kerea Api Indonesia (KAI) dalam rangka menyelesaikan persoalan teknis di lapangan.

Hal ini terungkap saat Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melakukan peninjauan di lokasi pengerjaan pembangunan flayover Ganefo, di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Selasa (20/4). Kepada gubernur, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, Hanung Triyono, menyampaikan secara umum proses pekerjaan fisik pembangunan flyover Ganefo di jalur utama penghubung Kota Semarang- Kabupaten Grobogan tersebut berjalan lancar.

Pembangunan fasilitas pengurai kemacetan lalu lintas di jalur utama Kota Semarang - Kabupaten Grobogan  yang menelan anggaran Rp 109 miliar tersebut ditargetkan rampung pada Maret 2022 mendatang. Hanya saja, di lapangan proses pembangunan flyover Ganefo masih menghadapi persoalan teknis, khususnya yang berkaitan dengan penyediaan jalur darurat bagi para pengguna jalan.  

“Karena flyover sepanjang 1,3 kilometer tersebut, nantinya bakal melintas di atas jalur kereta api (rel) ganda yang menjadi kewenangan PT KAI,” ungkap Hanung.

 

Sejauh ini, lanjutnya, Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya sudah berkomunikasi dengan PT KAI untuk menyiapkan jalur darurat yang juga bakal melintas diatas rel ganda tersebut. “Kami sudah berkomunikasi dengan PT KAI dan mudah-mudahan soal jalur darurat itu dalam pekan ini sudah bisa kami selesaikan,” tegas Hanung.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan, secara umum progres pekerjaan pembangunan flyover Ganefo baru berjalan sekitar 12 persen. Menurutnya, kemacetan di jalur utama Semarang- Purwodadi di Pasar Ganefo ini merupakan problem yang sudah berlangsung cukup lama.

Masyarakat pengguna jalan raya kerap mengeluh di ruas jalan tersebut kerap macet. “Alhamdulillah sudah mulai dikerjakan, saya cek langsung dan pekerjaan berjalan lancar,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan dari lokasi pembangunan flyover, gubernur mengatakan tidak ada laporan kendala berarti. Hanya saja, pembangunan jalan darurat mengalami kendala karena harus melintasi rel kereta api.

Masalahnya soal jalur atau jalan darurat yang harus bekerja sama dengan PT KAI. “Komunikasi sudah dan PT KAI siap bantu untuk mempercepat. Jadi hanya jalur darurat saja yang masih ngganjel dan lainnya sudah OK,” lanjut gubernur.

Selain meninjau pembangunan flyover Ganefo, Ganjar juga menyempatkan diri mengecek perbaikan jalan yang ada di sekitar flyover. Maka orang nomor satu di Provinsi Jateng ini juga meminta pembangunan memerhatikan kualitas fisik bangunan dan lingkungan.

“Seperti jalan di sekitar lokasi pembangunan flyover Ganefo yang kondisinya juga lumayan rusak. Jadi jalan tersebut sekarang sudah dilakukan pengecoran sehingga masuk pembangunan flyover nanti bisa berjalan lancar,” tambahnya.

Di lain pihak, gubernur juga minta kepada kepada masyarakat untuk sedikit bersabar dan memberikan dukungan terhadap proses pembangunan flyover di kawasan pasar Ganefo,  Mranggen itu. Sebab proses pembangunan flyover tersebut waktunya masih lumayan panjang.

Maka bagi masyarakat yang tiap hari mennggunakan dan melintas di jalur tersebut agar tetap bersabar, selama jalur daurat belum tersedia. “Kita butuh bantuan masyarakat untuk tertib lalulintas, mau antri dan ikuti aturan polisi agar tidak terjadi kemacetan. Mari kita menjaga bareng- bareng dan kami akan berusaha mengerjakan secepatnya,” tegasnya.

Seperti diketahui, arus lalu lintas di Pasar Ganefo selama ini menjadi problem kemacetan bagi pengguna jalan di jalur utama penghubung Kota Semarang dengan Kabupaten Grobogan. Kawasan persimpangan sebidang dengan jalur kereta api tersebut jamak menjadi simpul kemacetan oleh aktivitas pasar dan pergerakan kendaraan bermotor yang melintas di jalur ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement