Selasa 20 Apr 2021 16:57 WIB

Hansi Flick Tolak Ide Liga Super Eropa

Ia sejalan dengan Muenchen yang tak tertarik dengan Liga Super Eropa.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Reaksi pelatih kepala Bayern Hansi Flick saat pertandingan sepak bola Bundesliga Jerman antara FC Bayern Muenchen dan SC Freiburg di Allianz Arena di Munich, Jerman, 17 Januari 2021.
Foto: EPA-EFE/LUKAS BARTH-TUTTAS
Reaksi pelatih kepala Bayern Hansi Flick saat pertandingan sepak bola Bundesliga Jerman antara FC Bayern Muenchen dan SC Freiburg di Allianz Arena di Munich, Jerman, 17 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Pelatih Bayern Muenchen Hansi Flick turut berkomentar mengenai Liga Super Eropa yang dideklarasi oleh 12 klub top di Liga Inggris, La Liga dan Serie A. Flick tak sependapat dengan ide tersebut. Ia sejalan dengan Muenchen yang tak tertarik dengan Liga Super Eropa.

“Saya memiliki masalah lain dalam pikiran saya saat ini, tetapi saya sepenuhnya mendukung pernyataan klub,” kata Flick, dilansir dari Bavarian Football Works, Selasa (20/4).

Ia dan klub sama-sama menilai Liga Super Eropa tak akan menambah sepak bola Eropa menjadi lebih baik dan justru sebaliknya yaitu merusak. Kompetisi tersebut akan berdampak kepada klub-klub dan tim nasional.

Flick akan segera menanggalkan jabatannya sebagai pelatih Muenchen akhir musim ini. Kabar yang berkembang, Flick akan menjadi pelatih timnas Jerman usai Joachim Loew melepaskan jabatannya. Namun dengan situasi saat ini, diyakini akan berdampak kepada tim nasional.

Sebanyak 12 klub mengumumkan kompetisi Liga Super Eropa. Ke-12 klub tersebut yaitu Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Juventus, AC Milan, Inter Milan, Arsenal, Manchester United, Manchester City, Liverpool, Chelsea dan Tottenham Hotspur. Kompetisi ini tak akan ada promosi dan degradasi.

Sebanyak 12 klub tersebut nantinya akan tampil secara konsisten setiap musimnya apapun kondisinya karena mereka termasuk klub pendiri. Rencana ini sontak membuat sepakbola Eropa menjadi kacau. Banyak kecaman dan penolakan dari berbagai pihak.

Kompetisi ini dinilai akan merusak tatanan sepakbola yang sudah berjalan lama. Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) pun mengancam akan memberikan sanksi kepada klub-klub tersebut serta akan melarang pemain yang terlibat tampil di Piala Dunia tahun depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement