Selasa 20 Apr 2021 16:37 WIB

BI Tahan Suku Bunga Acuan, IHSG Masih Melemah

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di 3,5 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona negatif pada perdagangan hari ini. IHSG sepanjang hari ini melemah dan berakhir terkoreksi 14 poin atau 0,23 persen menjadi 6.038. 

Sektor properti, perdagangan, pertambangan, keuangan mendominasi pergerakan IHSG sehingga menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG hari ini. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp108 miliar. 

Baca Juga

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan pergerakan IHSG mendapat tekanan dari sentimen dalam negeri. Salah satunya terkait pembatasan aktivitas masyarakat untuk menekan laju kasus Covid-19. 

"Pelaku pasar saat ini akan mencermati dampak dari perpanjangan PPKM Mikro yang berlaku pada 20 April hingga 3 Mei 2021. Perpanjangan tersebut dilakukan karena PPKM Mikro dinilai mampu menekan laju kasus aktif Covid-19," kata Nico, Selasa (20/4). 

 

Selain itu, untuk menjaga agar peningkatan kasus Covid-19 tetap terkendali, maka dalam masa Ramadan dan Idul Fitri ini, pemerintah telah menerbitkan kebijakan dan aturan terkait peniadaan mudik dan pengendalian transportasi selama Idul Fitri.

Pandangan Bank Indonesia (BI) terkait pertumbuhan ekonomi yang berpotensi lebih lambat di tahun ini juga menjadi sentimen negatif bagi pasar. Bahkan keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan di 3,5 persen belum mampu membawa indeks naik ke zona positif. 

Sementara itu, pasar saham Asia berfluktuasi seiringan dengan kekhawatiran baru terkait kemungkinan pengetatan aktivitas di Jepang setelah bertambahnya jumlah kasus baru. Hal tersebut dinilai akan memberikan tekanan pada pemulihan ekonomi di Asia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement