Selasa 20 Apr 2021 15:07 WIB

Permintaan Ekspor Kayu Olahan dari Temanggung Meningkat

Kebutuhan bahan baku kayu albasia atau sengon hanya mampu terpenuhi sekitar 50 persen

Ekspor Kayu Indonesia - ilustrasi
Foto: antara
Ekspor Kayu Indonesia - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Permintaan ekspor kayu olahan di sejumlah perusahaan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai meningkat setelah terpuruk pada masa pandemi Covid-19 dalam setahun terakhir. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Temanggung Agus Sarwono mengatakan perusahaan bidang perkayuaan di Temanggung kondisinya sekarang mulai membaik, karena permintaan ekspor mulai meningkat.Namun, yang menjadi permasalahan sekarang dari bahan baku mulai kesulitan.

"Berdasarkan informasi dari Apindo, kebutuhan bahan baku berupa kayu albasia atau sengon hanya mampu terpenuhi sekitar 50 persen. Kalau tahun lalu kelebihan bahan baku, sekarang kekurangan bahan baku," katanya di Temanggung, Selasa (20/4).

Baca Juga

Ia menuturkan bahan baku bukan hanya dari Temanggung, tetapi di luar Temanggung pun sekarang juga sulit. Bagian Humas dan HRD CV Cipta Usaha Mandiri di Ngadirejo, Kabupaten Temanggung Purwo Giri Wicaksono menyampaikan permintaan kayu olahan paling banyak dari China dan Taiwan, sedangkan permintaan dari Malaysia, Jepang, dan Korea hanya sekitar 25 persen.

Produk kayu olahan yang diekspor dari Temanggung, antara lain barecore, blockboard, dan plywood. Ia menyebutkan saat ini setiap minggu perusahaannya mengirimkan lima kontainer barecore ke China maupun Taiwan.

 

Giri mengakui saat permintaan ekspor meningkat seperti sekarang, kendalanya pada ketersediaan bahan baku."Guna mencukupi bahan baku, kami mendatangkan kayu albasia dari Jawa Timur, Jawa Barat, bahkan dari Sumatera dan Kalimantan," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement