Senin 19 Apr 2021 21:55 WIB

New Delhi Berlakukan Lockdown Usai Covid-19 Sentuh Rekor

India menjadi negara dengan kasus Covid-19 kedua tertinggi setelah AS

Red: Nur Aini
Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin COVID-19 kepada petugas kota di rumah sakit swasta di New Delhi, India, Sabtu, 13 Februari 2021.
Foto: AP / Altaf Qadri
Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin COVID-19 kepada petugas kota di rumah sakit swasta di New Delhi, India, Sabtu, 13 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Wilayah ibu kota India, Delhi, memberlakukan karantina wilayah (lockdown) selama enam hari mulai Senin malam (19/4) karena kasus harian Covid-19 di seluruh negeri mencapai rekor baru, sementara sistem kesehatan juga kerepotan menangani beban infeksi baru.

Rumah-rumah sakit India sedang berjuang dengan kekurangan tempat tidur, oksigen, dan obat-obatan penting karena infeksi melewati angka 15 juta. Dengan angka itu, India menjadi negara dengan kasus Covid-19 kedua tertinggi setelah Amerika Serikat.

Baca Juga

"Sistem kesehatan Delhi tidak dapat menerima lebih banyak pasien dalam jumlah besar," kata Kepala Menteri Arvind Kejriwal dalam jumpa pers virtual pada Senin.

"Jika karantina tidak diterapkan sekarang, situasinya akan melampaui kendali," tutur Kejriwal, menegaskan.

Hanya kurang dari 100 tempat tidur perawatan kritis yang tersedia diNew Delhi, kota yang berpenduduk lebih dari 20 juta orang, kata Kejriwal pada Ahad (18/4), ketika media sosial dibanjiri dengan keluhan. Infeksi harian Covid-19 di India melonjak ke rekor 273.810 kasus pada Senin (19/4). Kematian naik rekor 1.619 menjadi 178.769 orang.

Delhi menambah deretan sekitar 13 negara bagian lain di seluruh negeri yang telah memutuskan untuk memberlakukan pembatasan melalui jam malam atau penguncian di kota mereka, termasuk negara bagian terkaya di India, Maharashtra, dan negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi di Gujarat. Di Gujarat, kota industri Ahmedabad juga bergulat dengan kekurangan tempat tidur.

Kritik telah meningkat atas bagaimana pemerintahan Modi telah menangani gelombang kedua pandemi India, dengan festival keagamaan dan rapat umum pemilihan dihadiri oleh ribuan orang. Hingga Senin, India telah memberikan hampir 123,9 juta dosis vaksin, terbanyak di dunia setelah AS dan China, meskipun peringkatnya jauh lebih rendah jika dilihat secara vaksinasi per kapita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement