Senin 19 Apr 2021 12:40 WIB

Impor Minyak Maret Naik, BPH Migas: Konsumsi BBM Naik

Ada kenaikan konsumsi BBM nonsubsidi sebesar 11 persen dari Februari ke Maret

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Petugas SPBU mengisi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di SPBU Kuningan, Jakarta (ilustrasi).  Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) mencatat pertumbuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pada Maret 2021 ini dibandingkan Februari 2021.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas SPBU mengisi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di SPBU Kuningan, Jakarta (ilustrasi). Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) mencatat pertumbuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pada Maret 2021 ini dibandingkan Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) mencatat pertumbuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pada Maret 2021 ini dibandingkan Februari 2021.Direktur BBM BPH Migas, Alfon Simanjuntak menjelaskan pada Februari total konsumsi BBM non subsidi sebesar 1,11 juta kiloliter. 

Sedangkan di bulan Maret meningkat menjadi 1,2 juta kiloliter. "Kalau melihat data konsumsi, ada kenaikan konsumsi sebesar 11 persen dari Februari ke Maret," ujar Alfon saat dihubungi Republika.co.id, Senin (19/4).

Baca Juga

Secara kuartalan memang masih dinamis, kata Alfon. Sebab konsumsi BBM non subsidi di bulan Januari tercatat sebesar 1,18 juta kiloliter. Konsumsi memang mengalami penurunan di Februari lalu naik lagi di bulan Maret.

"Periode kuartal I 2021 fluktuatif deviasi -5,5 persen sampai 11 persen," ujar Alfon.

Sedangkan untuk konsumsi Premium kata Alfon pada Januari tercatat sebesar 470 ribu kiloliter. Turun pada Februari sebesar 410 ribu kiloliter dan kembali naik ke bulan Maret sebesar 440 ribu kiloliter.

"JBKP (Premium) periode kuartal I 2021 fluktuiatif dan masih menurun dibanding januari," ujar Alfon.

Alfon juga merinci jika secara kuartalan. Konsumsi BBM non subsidi pada kuartal tahun ini tercatat konstan bahkan lebih rendah dibandingkan kuartal 2020. "Periode kuartal I 2021 dengan kuartal I 2020 cenderung konstan bahkan lebih rendah sedikit," tambah Alfon.

Alfon merinci konsumsi BBM non subsidi kuartal pertama tahun lalu sebesar 3,9 juta kiloliter. Sedangkan konsumsi BBM non subsidi di kuatal pertama tahun ini sebesar 3,6 juta kiloliter.

Sedangkan konsumsi BBM subsidi dalam hal ini Premium masih lebih rendah jauh daripada konsumsi Premium pada kuartal pertama tahun lalu. "Konsumsi Premium kuartal tahun ini lebih rendah 54 persen dibandingkan konsumsi Premium kuartal tahun lalu," ujar Alfon.

Ia merinci, total konsumsi Premium pada kuartal pertama tahun lalu sebesar 2,3 juta kiloliter. Sedangkan konsumsi Premium pada kuartal pertama tahun ini sebesar 1,3 juta kiloliter.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement