Senin 19 Apr 2021 02:15 WIB

Peneliti di Skotlandia Kembangkan Alat Kontrasepsi Pria

Alat kontrasepsi pria inovasi Skotlandia berbentuk gel

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nashih Nashrullah
Alat kontrasepsi pria inovasi Skotlandia berbentuk gel. Kontrasepsi (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Alat kontrasepsi pria inovasi Skotlandia berbentuk gel. Kontrasepsi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH- Obat kontrasepsi untuk laki-laki yang dikembangkan peneliti dari University of Edinburgh telah memasuki tahap uji coba. Berbeda dengan perempuan, obat kontrasepsi untuk laki-laki ini tidak berbentuk pil melainkan gel usap.

 

Baca Juga

Gel yang diberi nama NES/T ini menggunakan hormon progestin dalam bentuk sintetis yang berfungsi menghentikan aliran sperma. Selain itu, NES/T juga menggunakan hormon testosteron yang berfungsi untuk menjaga libido laki-laki tetap dalam tingkat yang optimal.

 

Dalam uji klinis ini, peneliti melibatkan lebih dari dari 100 laki-laki sebagai partisipan. Para partisipan diminta untuk menggunakan NES/T di bawah pemantauan para peneliti.

 

NES/T digunakan dengan cara mengoleskannya ke area lengan atas dan bahu setiap hari. Peneliti akan melakukan pemantauan jumlah sperma pada para partisipan secara berkala selama pengujian berlangsung.

 

Sejauh ini, para partisipan menunjukkan kepuasan yang tinggi terhadap NES/T. Akan tetapi, sebagian partisipan merasa cara pengaplikasian NES/T kurang praktis karena mereka harus menunggu beberapa saat sampai gel mengering setelah diaplikasikan. 

 

"Sebagai obat baru, hasil jangka panjang (NES/T) juga belum benar-benar diketahui," ungkap Dr Babak Ashrafi, seperti dilansir Men's Health.

 

Oleh karena itu, sebagian klinisi juga masih enggan memberikan obat kontrasepsi ini kepada pasien laki-laki mereka untuk saat ini. Keamanan dan efikasi dari NES/T perlu diuji dan dipastikan melalui serangkaian uji klinis sebelum dapat digunakan secara luas. 

 

Terlepas dari itu, kehadiran obat kontrasepsi untuk laki-laki dinilai sebagai sebuah terobosan baru. Alasannya, selama ini hubungan antara gender dan alat kontrasepsi kerap menjadi perbincangan hangat karena kebanyakan alat kontrasepsi ditujukan kepada perempuan.

Sumber: menshealth 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement