Ahad 18 Apr 2021 16:22 WIB

Masjid Agung Baitussalam Utamakan Protokol Kesehatan

Sampai kini, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 masih secara disiplin ditegakan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Kegiatan ibadah selama Bulan Ramadhan tetap dilaksanakan dengan lancar di Masjid Agung Baitussalam, Purwokerto. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Kegiatan ibadah selama Bulan Ramadhan tetap dilaksanakan dengan lancar di Masjid Agung Baitussalam, Purwokerto. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Meski situasi pandemi Covid-19 masih berlangsung, berbagai kegiatan ibadah selama Bulan Ramadhan tetap dilaksanakan dengan lancar di Masjid Agung Baitussalam, Purwokerto. Meski demikian, Ketua Takmir Masjid Agung Baitussalam, Dr H Muhammad Hizbul Muflihin, menyebutkan protokol kesehatan selama pelaksanaan kegiatan ibadah tetap diutamakan.

''Kami di Masjid Agung Baitussalam sudah ada tim khusus yang disebut Tim Gerak Reaksi Cepat Antisipasi Penyebaran Covid-19 (GRAP Covid-19). Tim inilah yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan masjid,'' jelasnya, Ahad (18/4).

Baca Juga

Menurut dia, Tim GRAP Covid-19 Masjid Agung Baitussalam, bertanggung jawab terhadap lima aspek protokol kesehatan. Antara lain, terhadap sterilisasi lingkungan masjid di semua bagian fisik masjid  yang sering disentuh jamaah, melakukan kerja sama dengan BNPB Kabupaten Banyumas dalam penyemprotan fisik bangunan masjid, menerapkan protokol kesehatan kepada semua jamaah, membatasi kehadiran jamaah dari luar, dan menyediakan kebutuhan alat cuci tangan dan hand sanitizer pada semua pintu masuk masjid.

''Sampai saat ini, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 masih secara disiplin ditegakkan di lingkungan masjid Baitussalam. Sebelum memasuki masjid, setiap jemaah akan diukur suhu tubuhnya. Bahkan pengepelan lantai masjid dan sterilisasi peralatan khutbah, dilakukan setiap kali selesai dipakai,'' jelasnya.

Khusus selama bulan Ramadhan 1442 Hijriah, Takmir Masjid Agung Baitussalam menerapkan Protokol Kesehatan dengan lebih terstrandar. Bahkan saat kegiatan jamaah Sholat Tarawih, prokesnya disepadankan dengan penyelenggaraan Sholat Jumat.

''Demikian juga pada saat buka pasa bersama, dengan adanya pembatasan maka peserta buka puasa bersama dibatasi maksimal 200 orang per hari,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement