Ahad 18 Apr 2021 14:26 WIB

Antisipasi Lonjakan Kasus, Vaksinasi Lansia Dikebut

Pemerintah mengantisipasi lojakan kasus Covid pascaRamadhan dan lebaran.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Vaksin Covid-19 untuk lansia (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Vaksin Covid-19 untuk lansia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengantisipasi risiko lonjakan kasus Covid-19 akibat peningkatan mobilitas warga selama Ramadhan hingga Lebaran nanti. Kendati mudik resmi dilarang selama periode 6 hingga 17 Mei 2021, namun masih ada peluang bagi masyarakat untuk pulang kampung di luar tanggal tersebut. Artinya, risiko lonjakan kasus tetap mengintai. 

Lonjakan kasus juga menjadi ancaman yang semakin nyata setelah India dan negara-negara Eropa mengalami gelombang penularan Covid-19 untuk kesekian kalinya. Bahkan India memasuki periode terburuknya, dengan penambahan kasus harian hingga lebih dari 220 ribu kasus per hari. 

Baca Juga

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun memerintahkan seluruh pemerintah daerah untuk memprioritaskan vaksinasi Covid-19 untuk warga lanjut usia (lansia). Cara ini dipercaya mampu mengurangi risiko kematian akibat Covid-19 yang selama ini lebih banyak mengintai lansia. 

"Jadi tolong dipastikan dalam sebulan ini prioritas diberikan vaksinasi kepada lansia. Sehingga senior-senior kita ini bisa kita lindungi. Kalau nanti dikunjungi oleh keluarganya mereka sudah relatif imunitasnya lebih baik," kata Budi.

Meski program vaksinasi Covid-19 dikebut, menkes meminta masyarakat terlena dan tidak waspada. Menurutnya, ancaman lonjakan kasus masih nyata. Budi menyampaikan, program vaksinasi dan PPKM level mikro memang terbukti ampuh menekan angka penularan sepanjang Februari-April ini. Namun, menurutnya, keteledoran dengan abai menjalankan protokol kesehatan bisa dengan mudah menaikkan kembali angka kasus harian. 

"Jangan sampai program vaksinasi dan PPKM mikro sudah berkalan ini dan sudah bisa menurunkan kasus covid membuat kita menjadi tidak waspada. Membuat kita tidak hati-hati karena lonjakan bisa terjadi lagi dan usaha keras ini jadi sia-sia karena kita kurang waspada," ujar Budi.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menambahkan, pemerintah juga menggencarkan promosi pelaksanaan protokol kesahatan dan meningkatkan imbauan agar masyarakat mengurangi pergerakan di luar rumah. 

"Apalagi, selain mobilitas penyebab terjadi lonjakan kasus di negara lain, kita juga sudah ada mutasi dan varian virus baru," katanya.

Selain India, lonjakan kasus dikabarkan juga terjadi di Papua Nugini, Filipina, Chili, Brazil, dan negara-negara Eropa. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement