Ahad 18 Apr 2021 02:18 WIB

Ada 9.592 Tentara dari 36 Negara Bertugas di Afghanistan

AS masih menempatkan 2.500 pasukannya di Afghanistan.

Rep: Lintar Satria / Red: Joko Sadewo
Seorang tentara Amerika Serikat di Afghanistan.
Seorang tentara Amerika Serikat di Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengumumkan akan menarik pasukan AS dari Afghanistan pada 11 September mendatang. Tepat 20 tahun serangan yang mendorong Washington menggelar operasi militer ke negara Timur Tengah itu.

AS mulai mengerahkan pasukannya ke Afghanistan pada 7 Oktober setelah meluncurkan Operation Enduring Freedom. Pasukan Negeri Paman Sam bergabung dengan 43 negara Nato setelah Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) PBB menyetujui pengerahan pasukan pada 20 Desember 2001.

Di masa puncaknya ada sekitar 130 ribu tentara AS di Afghanistan. Dengan berkurangnya jumlah pasukan dan operasi pertempuran, misi PBB dan Nato di Afghanistan dideklarasikan tuntas pada 28 Desember 2014, kecuali AS.

Ahad (18/4) Anadolu Agency melaporkan saat ini Misi Dukungan Resolusi Nato masih menugaskan 9,592 tentara dari 36 negara. Sementara AS masih menempatkan 2.500 pasukannya di sana.

Jerman menjadi negara kedua dengan jumlah pasukan terbanyak di Afghanistan yakni 1.300 pasukan. Sebagian besar yaitu 895 tentara ditugaskan di bagian utara negara itu. Italia menjadi negara ketiga dengan jumlah pasukan di Afghanistan.

Georgia berada di peringkat keempat dengan 860 pasukan, Inggris di posisi kelima dengan 750 pasukan, Romania keenam 619 pasukan. Sementara Turki di peringkat ketujuh dengan 600 pasukan.

Polandia, Mongolia, Portugal, Belanda, Norwegia, Denmark, Armenia, Azerbaijan dan Bulgaria negara anggota Nato yang menempatkan lebih dari 100 pasukan di Afghanistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement