Sabtu 17 Apr 2021 21:05 WIB

Ramadhan, Masyarakat Pulau Mubud tak Lagi Sulit Air Bersih

Bagi penduduk setempat, air bersih adalah barang langka

Ramadhan, Masyarakat Pulau Mubud tak Lagi Sulit Air Bersih
Foto: BMH
Ramadhan, Masyarakat Pulau Mubud tak Lagi Sulit Air Bersih

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Masyarakat Muslim Pulau Mubud, Kelurahan Karas, Kecamatan Galang, Batam, Kepulauan Riau, hingga kini harus berhadapan dengan sulitnya akses air bersih. Namun pada Ramadhan ini kesulitan itu diharapkan sudah teratasi.

“Alhamdulillah pada Jum’at, 4 Ramadhan 1442H atau tepat 16 April 2021, Laznas BMH hadir dengan semangat kebaikan tanpa batas para donatur, hadirkan sumur bor untuk masyarakat di sini. Insha Allah masyarakat tidak akan kesulitan lagi air bersih, apalagi harus sampai keluar tenaga dan biaya,” ujar Kepala BMH Perwakilan Kepulauan Riau, Abdul Aziz.

Sebelum ini, pulau yang memakan waktu dua jam perjalanan laut dari Batam itu, setiap kali senja menjelang banyak warga, kesulitan mendapatkan air bersih. Termasuk seorang ibu paruh baya yang mendorong gerobak memyusuri jalan setapak di tengah kampung. Di atas gerobak terdapat tiga galon berisi air.

“Beginilah kami sehari-hari, Nak. Mendorong gerobak untuk mengangkut air untuk kebutuhan memasak dan lainnya,” ujar ibu Saloha kepada Abdul Aziz.

Ibu Saloha dan warga lain sudah berpuluh tahun mengandalkan air dari sumur yang airnya agak keruh. Bagi penduduk setempat, air bersih adalah barang langka.

Menurut, Amer, salah seorang tokoh masyarakat kampung Mubud, harapan mendapatkan fasilitas air bersih tinggal impian yang entah kapan bisa terwujud. Namun, ia kemudian sangat bersyukur dan berterima kasih ketika tim dari BMH yang menyambangi kampung mereka untuk melakukan upaya pengadaan sumur bor.

Bagi warga, kehadiran BMH adalah berkah yang tidak terduga, titik terang mulai terlihat saat air mengucur dari ujung pipa. “Diperkirakan akhir Ramadhan ini, warga sudah bisa menikmati air bersih. Ibu Saloha dan ibu-ibu lain tak perlu lagi bersusah payah mendorong gerobak menyusuri jalan setapak perkampungan mengangkut air,” kata Aziz.

“Insya Allah, kami segera menyambung pipa ke rumah-rumah warga atas bantuan para donatur dan dermawan dari berbagai daerah yang terpanggil dan peduli dengan kondisi di kampung pulau Mubud,” imbuhnya.

Sekitar 80 KK sangat berharap fasilitas air bersih segera terwujud, keinginan yang puluhan tahun menjadi mimpi mereka.

“Sebab selain untuk kebutuhan rumah tangga juga untuk kebutuhan fasilitas bersuci atau wudhu di masjid yang juga telah dipugar oleh BMH, yakni Masjid Al Mutanafisuun yang dulunya berdiri seadanya kini mentereng dengan lantai keramik, plafon yang mewah serta interior lain yang menopang kenyamanan dalam beribadah,” tutur Aziz penuh Syukur.

Agenda pengadaan sumur bor itu ditutup dengan agenda buka puasa bersama dengan warga yang juga menghadirkan narasumber dari Batam, dai tangguh BMH, yakni Ustadz Darmansyah dan Ustadz Rahmat Ilahi Hadits.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement