MUI Kota Bekasi: Ibadah di Masjid Masih Aman

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Muhammad Subarkah

Sabtu 17 Apr 2021 19:18 WIB

Sholat tarawih (ilustrasi) Foto: Republika Sholat tarawih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi mengklaim pelaksanaan ibadah di wilayahnya masih aman. 

Sekretaris MUI Kota Bekasi, Hasnul Pasaribu, mengatakan, semangat jamaah untuk melakukan sholat Tarawih di masjid semakin besar.

“Semangat jamaah untuk sholat tarawih semakin besar dan protokol kesehatan juga dikerjakan,” terang dia, Sabtu (17/4).

Dia mengatakan, para jamaah membawa hand sanitizer dan sajadah dari rumah masing-masing. Adapun, jarak antar jamaah dibatasi 30 hingga 40 sentimeter. 

“Saya lihat itu 30-40 sentimeter. Enggak sampai 1 meter, tapi tidak rapat banget dan sesuai dengan imbauan kami,” kata dia.

Adapun, pemerintah Kota Bekasi mengeluarkan aturan mengenai tata cara ibadah Ramadan 2021. Hal ini mengingat pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.

Sejalan dengan hal tersebut Pemerintah Kota Bekasi mengeluarkan Surat Edaran nomor: 451/2922-SETDA.Kessos tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1442 H Dimasa Pandemi Wabah Covid-19.

Surat Edaran ini dimaksudkan untuk memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan syari'at Islam dan protokol kesehatan. Hal ini sekaligus untuk mencegah, mengurangi penyebaran, dan melindungi aparatur pemerintah serta masyarakat muslim dari resiko Covid-19 di wilayah Kota Bekasi.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi kepada para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi, Para Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Islam di Kota Bekasi, dan Para Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se- Kota Bekasi.

Aturan itu memuat mengenai sahur dan buka puasa bersama yang dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti dan tidak perlu sahur on the road atau ifthar Jama'i.

"Dalam hal kegiatan buka puasa bersama tetap dilaksanakan harus mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan," terang Kabag Humas Pemkot Bekasi, Sayekti Rubiah, dalam keterangan resmi, Jumat (9/4).

Untuk ibadah, sholat fardhu lima waktu, sholat tarawih dan witir, Tadarus Al Qur'an, dan I'tikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas masjid atau mushola.