Sabtu 17 Apr 2021 10:24 WIB

Tim Mobil KaCa UMM Pulihkan Trauma Anak-Anak Korban Gempa

Program UMM Ramadhan Berbagi mencoba menghibur anak-anak trauma di Kabupaten Malang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghibur anak-anak korban gempa di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (15/4).
Foto: Dok UMM
Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghibur anak-anak korban gempa di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (15/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus berupaya memulihkan trauma dan beban psikis anak-anak di lokasi korban bencana gempa bumi magnitudo 6,1 di wilayah Kabupaten Malang bagian selatan. Gempa terjadi pada Sabtu (10/4) dan disusul pada Selasa (13/4), dengan skala lebih rendah.

Anggota tim Mobil KaCa UMM, Nurul Hamidah mengatakan, bantuan demi bantuan bagi korban bencana gempa bumi di Malang terus mengalir demi kemanusiaan. Tak terkecuali Mobil KaCa juga mengambil peran dan berangkat menuju lokasi korban gempa pada Kamis (15/4).

Salah satu titik yang menjadi sasaran Mobil KaCa adalah Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Agenda hiburan bagi anak-anak dengan bercerita kisah dan bermain ini merupakan bagian dari rangkaian program UMM Ramadhan Berbagi. Anak-anak yang datang terlihat antusias saat Mobil KaCa datang.

Beberapa sibuk memilih buku. Sementara lainnya asyik melihat satu dua tayangan di layar. Usai membaca buku, mereka juga diajak untuk mengikuti kisah Momo dan Jojo. Tidak ketinggalan permainan, seperti Rangku Alu, Hulahup serta memindahkan bola dengan tali juga membuat mereka asyik.

"Kami berharap hiburan yang kami sediakan bisa membuat anak-anak kembali ceria seperti biasa dan pulih dari traumanya, termasuk sisi psikisnya," kata Nurul di Kota Malang, Sabtu (17/4).

Ketua RT 04 RW 04 Desa Pamotan, Sugeng Isdianto menjelaskan, usai terjadi gempa, anak-anak terlihat murung dan sedih. Tidak jarang mereka menangis dan bingung dengan situasi yang terjadi.

Beruntungnya, kata Sugeng, banyak bantuan datang dan menghibur. Dia juga merasa senang saat melihat anak-anak kembali ceria dan bahagia saat Mobil KaCa datang. "Bahagia rasanya melihat mereka kembali ketawa-ketawa. Semoga bisa segera membaik dan beraktivitas seperti sedia kala," ucapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sinta Oktavia, salah satu orang tua anak-anak korban gempa. Dia mengatakan, gempa mengakibatkan kerusakan berbagai fasilitas umum dan rumah penduduk tersebut.

Sinta menyampaikan, anak-anak masih trauma dengan bencana gempa yang terjadi. Mereka mudah panik dan menangis. Meski begitu, ia sangat senang ketika tim bantuan dari berbagai pihak datang dan menghibur mereka.

"Kegiatan-kegiatan seperti ini penting bagi anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah lima tahun. Berbagai hiburan bisa membantu melupakan memori-memori buruk yang dialami beberapa waktu lalu. Semoga mereka bisa kembali ceria," ujar Sinta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement