Sabtu 17 Apr 2021 04:30 WIB

Pemkot Bogor Pangkas Sejumlah Pohon untuk Cegah Tumbang

Ini untuk antisipasi kondisi cuaca ekstrem di Kota Bogor yang sebabkan pohon tumbang.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sebuah pohon di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor tumbang dan menimpa dua orang hingga terluka pada Senin (2/11) pagi.
Foto: BPBD Kota Bogor
Sebuah pohon di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor tumbang dan menimpa dua orang hingga terluka pada Senin (2/11) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor melakukan pemangkasan sejumlah pohon di beberapa ruas jalan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem di Kota Bogor yang berpotensi menyebabkan bencana pohon tumbang.

Beberapa jalan yang dilakukan pemangkasan pohon antara lain di Jalan Merak, Kecamatan Tanah Sareal dan Jalan Otto Iskandar Dinata, Kecamatan Bogor Tengah. "Iya itu pemangkasan saja, rutin untuk antisipasi," kata Kabid Pertamanan dan Dekorasi Kota pada Disperumkim Kota Bogor, Irfan Zacky Faizal, Jumat (16/4).

Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Bogor pada Jumat.

Kepala BMKG Pos Citeko, Fatuhri Syabani menjelaskan, pada pagi hari, secara umum cuaca akan cerah dan berawan, namun berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di beberapa wilayah.

Sedangkan pada siang hingga sore hari, intensitas hujan diperkirakan akan mulai meningkat. Namun, pada malam hari, cuaca akan kembali normal dengan kondisi berawan.

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada waktu pagi, siang hingga dini hari," ujar Fatuhri.

Sementara itu, suhu udara di wilayah Bogor hari ini paling rendah berada di 19 derajat celcius dan paling tinggi 32 derajat celcius. Sedangkan untuk arah angin, secara umum bertiup dari arah Barat dengan kecepatan 5 hingga 35 kilometer per jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement