Jumat 16 Apr 2021 22:42 WIB

Bulog Jatim Jamin Pasokan Beras Aman Saat Lebaran

Bulog akan menyerap beras petani sesuai standar SNI Beras medium.

Bulog Jatim Jamin Pasokan Beras Aman Saat Lebaran (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Bulog Jatim Jamin Pasokan Beras Aman Saat Lebaran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Bulog Divisi Regional(Divre) Jawa Timur menjamin pasokan beras dalam kondisi aman untuk Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah atau 2021 Masehi, antara lain karena saat ini sedang memasuki musim panen.Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Khozin mengatakan saat ini pasokan beras yang ada di dalam gudang Bulog mencapai 236 ribu ton.

"Selain itu, per hari kami masih bisa menyerap hasil produksi beras milik masyarakat sebanyak 2.700 ton," ujar Khozin saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (16/4).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan penyerapan beras kepada masyarakat. "Kami sudah berkoordinasi dan turun ke lapangan bersama Tim Satgas Pangan untuk melakukan cek stok dan harga pangan. Sampai sekarang harga beras cenderung datar, tidak ada kenaikan," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan tugas dari pemerintah untuk melakukan penyerapan beras di masyarakat. "Untuk penyaluran kami juga siap melayani ritel, grosir, perorangan dengan harga yang sama yakni Rp8.300 per kilogram dengan kami beli di masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, Bulog Jatim masih terus melakukan operasi pasar sepanjang tahun baik melalui ritel atau langsung kepada rumah pangan kita (RPK), ke pasar, maupun ke pedagang-pedagang besar untuk stabilisasi harga. "Sejak Januari sudah ada 9.900 ton beras sudah disalurkan se Jawa Timur melalui operasi pasar. Angka ini memang menurun dibandingkan tahun lalu mencapai ratusan ribu ton. Penyebabnya adalah banyaknya bantuan beras dari pemerintah pusat kepada masyarakat. Saat ini operasi pasar yang sudah dilaksanakan di antaranya di Pamekasan, Kediri, Jember. Surabaya masih belum," jelasnya.

Menurutnya, pihaknya melakukan penyerapan sesuai perintah pusat dan sampai sekarang, ini panen hampir selesai. "Kurva penyerapan sudah mulai turun dari 3.000 ton per hari sekarang menjadi 2.000 ton pe rhari," ujar Khozin.

Ia menjelaskan, keluhan tersebut karena harus ada standar yang dipenuhi untuk sesuai dengan SOP Bulog. "Di antaranya kadar air maksimal 14 persen, patahan beras maksimal 20 persen dan PH beras 7 persen. Namun demikian sekarang beberapa pengusaha penggilingan sudah mulai melakukan perbaikan dalam menerapkan standar SNI beras medium agar berasnya terserap Bulog," ujarnya.

Terkait dengan keinginan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang meminta BulogDivre Jatim meningkatkan serapan beras petani dengan harga minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), dirinya mengatakan, Bulog Jatim menerjunkan tim satgas sebanyak-banyaknya, dan mengunjungi penggilingan-penggilingan padi yang belum bergabung dengan Bulog.

"Namun kembali, Bulog akan menyerap beras petani sesuai standar SNI Beras medium Bulog. Kami beli dengan harga Rp8,300, Kami jual juga Rp8.300," ujar Khozin.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement