Jumat 16 Apr 2021 19:54 WIB

PHRI Gunung Kidul Siapkan Prokes Sambut Libur Lebaran 2021

Kebijakan skema aglomerasi wilayah bagi pemudik tidak akan efektif.

PHRI Gunung Kidul Siapkan Prokes Sambut Libur Lebaran 2021 (ilustrasi).l
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
PHRI Gunung Kidul Siapkan Prokes Sambut Libur Lebaran 2021 (ilustrasi).l

REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menyiapkan protokol kesehatan untuk menyambut wisatawan yang akan berlibur pada Idul Fitri 2021 nanti, sehingga pemerintah pusat diharapkan tidak tarik ulur dalam aturan mudik.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunung Kidul Sunyoto mengatakan pihaknya sudah siap dengan protokol kesehatan (prokes) yang menjadi hal paling dasar jika aktivitas tetap aman dari penularan COVID-19."Kami berharap pemerinta pusat tidak tarik ulur soal aturan mudik. Pelaku wisata dan PHRI, serta pemkab sudah menyiapkan skema protokol kesehatan supaya tidak klaster mudik lebaran nanti," kata Sunyoto.

Menurut dia, kebijakan skema aglomerasi wilayah bagi pemudik tidak akan efektif. Selain itu, bila skema tersebut tetap diberlakukan, akan berdampak pada sektor pawisata dan usaha lainnya akan kembali lumpuh seperti Lebaran 2020. Seperti diketahui, beberapa bulan terakhir sektor pariwisata berangsur pulih dari dampak pandemi, pasca dilakukan uji coba pembukaan objek wisata."Kami berharap pada lebaran tahun itu tidak terulang kembali," harapnya.

Selain itu, Sunyoto juga berharap ada dukungan dari Pemkab Gunung Kidul untuk meminimalisir dampak dari larangan mudik. Salah satunya mempromosikan wisata yang menjamin keamanan serta prokesnya. Hal ini menyebut kunjungan lokal bisa dioptimalkan selama masa Lebaran nanti.

"Kami sudah menyampaikan usul tersebut sudah kepada Dinas Pariwisata (Dispar) Gunung Kidul. Itu jadi salah satu solusi agar sektor riil di industri pariwisata tetap bergerak," kata Sunyoto.

Kepala Dispar Gunung Kidul Asti Wijayanti mengatakan kunjungan lokal bisa jadi alternatif untuk menggerakkan sektor pariwisata. Khususnya di wilayah Jawa Tengah-DIY.

Apalagi berdasarkan survei yang dilakukan, wisatawan asal Jawa Tengah (Jateng) masih mendominasi kunjungan di Gunung Jidul. DIY sendiri di posisi ketiga."Jadi meski tak ada mudik, wisatawan lokal tetap bisa membantu kunjungan wisata," kata Asti.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement