Jumat 16 Apr 2021 17:21 WIB

Muslim AS Buat Panduan Ramadhan Saat Pandemi

Umat Islam tidak boleh menunda vaksinasi

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Muslim Amerika Serikat
Foto: google.com
Muslim Amerika Serikat

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Muslim di Amerika telah memulai puasa Ramadhan di tengah pandemi Covid-19. Banyak ulama menyarankan agar umat muslim tetap mendapatkan suntikan vaksin untuk mencegah penularan.

Satuan Tugas Muslim Nasional untuk Covid-19 (NMTF) dan Koalisi Covid Muslim Hitam Nasional (NBMCC) telah mengeluarkan nasihat Ramadhan dan mendesak umat Islam untuk melanjutkan vaksinasi selama bulan suci. Anjuran tersebut ditandatangani oleh 24 organisasi komunitas Muslim.

Vaksin yang tersedia, Johnson & Johnson, Pfizer/BioNTech dan Moderna yang dinyatakan halal dan tidak membatalkan puasa, kata organisasi tersebut dalam siaran pers bersama. Cendekiawan Muslim, termasuk Dewan Fiqih Amerika Utara dan Majelis Ahli Hukum Muslim Amerika, juga telah memutuskan bahwa vaksin tidak akan membatalkan puasa.

"Vaksin Pfizer / BioNTech dan Moderna tidak mengandung babi atau alkohol dan tidak dibuat menggunakan sel induk janin yang diaborsi," kata NMTF dan NBMCC dalam rilisnya dilansir dari CNN, Kamis (15/4).

Mereka manambahkan, Vaksin Johnson & Johnson memang menggunakan jalur sel dari sel punca janin yang diaborsi, tetapi banyak pemimpin Islam mengatakan penggunaannya masih diperbolehkan, mengingat kebutuhan kesehatan masyarakat dan individu untuk mencegah penyebaran virus COVID-19.

Presiden American Muslim Health Professionals (AMHP), Dr. Hasan Shanawani, mengatakan umat Islam tidak boleh menunda vaksinasi mereka, bahkan jika mereka yakin itu akan membatalkan puasa.

"Jika Anda masih merasa vaksin itu akan membatalkan puasa Anda, tetap dapatkan vaksinnya, dan kemudian ganti hari itu setelah Ramadhan," kata Shanawani.

Shanawani juga menyarankan, agar mereka yang telah mendapatkan vaksin yang boleh pergi ke masjid. Meskipun AMHP tidak mendesak masjid untuk meminta bukti vaksinasi, kepada jamaah yang datang. Shanawani percaya itu adalah ide yang bagus.

"Saya pribadi akan mengadvokasi paspor vaksin saat ini,” katanya. "Masjid harus membatasi berapa banyak orang yang datang untuk sholat berjamaah dengan meminta mereka menunjukkan bahwa mereka telah divaksinasi," tuturnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, lebih dari 187 juta dosis vaksin telah diberikan di seluruh Amerika Serikat. Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, memperkirakan kekebalan kelompok dapat dicapai jika 70 persen -85 persen orang diinokulasi.

Pada bulan Ramadhan ini, merupakan sebuah tradisi bagi umat muslim bila menggelar buka puasa ataupun sahur bersama dengan teman atau keluarga. Pada malam hari, umat muslim akan menggelar sholat sunnah tarawih di masjid-masjid.

Menurut pejabat kesehatan, pertemuan kecil masih memungkinkan apabila tetap dibarengi dengan kepatuhan pada protokol kesehatan.

Berikut ini panduan CDC terhadap orang-orang yang telah mendapatkan vaksinasi penuh:

- Dapat mengunjungi orang lain yang divaksinasi lengkap di dalam ruangan tanpa masker atau jarak fisik.

- Kunjungi dalam ruangan dengan orang yang tidak divaksinasi dari satu rumah tangga tanpa masker atau jarak fisik, jika orang yang tidak divaksinasi berisiko rendah terkena penyakit parah.

- Lewati karantina dan pengujian jika terpapar pada seseorang yang mengidap Covid-19 tetapi tidak menunjukkan gejala, tetapi harus memantau gejalanya selama 14 hari.

Namun, orang yang divaksinasi penuh harus:

- Kenakan masker dan jaga jarak fisik yang baik di sekitar orang yang tidak divaksinasi yang berisiko tinggi terkena Covid-19 parah, atau jika orang yang tidak divaksinasi memiliki anggota rumah tangga yang berisiko lebih tinggi.

- Kenakan masker dan jarak secara fisik saat mengunjungi orang-orang yang tidak divaksinasi yang berasal dari banyak rumah tangga.

"Siapapun yang belum divaksinasi penuh harus menghindari berkumpul dengan orang-orang di luar rumah mereka," kata CDC.

NMTF dan NBMCC telah mengeluarkan panduan bagi Muslim yang tidak divaksinasi yang bersikeras menghadiri sholat masjid dan acara selama pandemi.

Berikut ini pedomannya :

- Jangan pergi ke masjid jika Anda merasa sakit atau berisiko tinggi terkena Covid-19.

- Berwudhu di rumah.

- Pertahankan jarak sosial setinggi enam kaki setiap saat.

- Kenakan masker wajah selama berada di masjid.

- Bersihkan atau cuci tangan Anda secara teratur.

- Bawalah sajadah Anda sendiri.

- Berdoa di luar jika memungkinkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement