Puasa Tumbuhkan Jiwa Kasih Sayang Terhadap Sesama

Red: Esthi Maharani

Jumat 16 Apr 2021 14:35 WIB

Ilustrasi Ramadhan dan Kedamaian Foto: Republika/Thoudy Badai Ilustrasi Ramadhan dan Kedamaian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjalankan ibadah puasa bukan sekadar untuk menjalankan perintah Allah. Ada beberapa hikmah yang bisa dipetik, termasuk dalam kehidupan sosial manusia. Satu hikmah ibadah puasa di antara sekian banyak hikmahnya adalah dapat menumbuhkan jiwa kasih sayang terhadap sesama.

Dalam buku yang berjudul Misteri Puasa, Hemat dan Syukur karya Badiuzzaman Said Nursi dijelaskan, manusia diciptakan dalam kondisi kehidupan yang berbeda-beda. Karena itu, menurut Nursi, Allah menyeru kalangan kaya untuk memberi bantuan kepada mereka yang miskin.

Menurut Nursi, tentu kalangan kaya tidak dapat merasakan kondisi miskin yang menumbuhkan rasa kasihan, juga tidak dapat merasakan derita lapar yang mereka alami secara sempurna kecuali lewat rasa lapar yang dilahirkan dari puasa.

“Andaikan tidak ada puasa, tentu banyak orang kaya yang menuruti hawa nafsu tidak mengetahui sejauh mana pedihnya rasa lapar dan hidup miskin serta sejauh mana fakir miskin membutuhkan kasih sayang,” kata ulama asal Turki ini.

Oleh karena itu, lanjut Nursi, rasa kasihan terhadap sesama jenis yang terdapat dalam diri manusia menjadi salah satu faktor yang melahirkan sikap syukur hakiki. Pasalnya, setiap individu dapat menemukan orang yang lebih miskin darinya dari satu sisi, di mana ia diwajibkan untuk mengasihinya.

Nursi menambahkan, tanpa ada keharusan bagi diri ini untuk ikut merasakan pedihnya rasa lapar, tentu tidak akan ada yang berbuat baik kepada orang lain dengan tolong-menolong dalam ikatan kasih sayang terhadap sesama manusia.

“Kalaupun hal itu dilakukan pasti hanya sekadarnya. Sebab, ia tidak merasakan dengan sebenarnya kondisi tersebut dalam dirinya,” jelas Nursi.