Jumat 16 Apr 2021 14:28 WIB

Berjumpa Arsenal di Semifinal Liga Europa, Emery Tak Galau

Villarreal memastikan tempat di semifinal Liga Europa usai mengalahkan Dinamo Zagreb

Pelatih Kepala Unai Emery dari Villarreal bereaksi selama perempat final Liga Eropa UEFA, pertandingan leg pertama antara Dinamo Zagreb dan Villarreal di Zagreb, Kroasia, 08 April 2021.
Foto: EPA-EFE/ANTONIO BAT
Pelatih Kepala Unai Emery dari Villarreal bereaksi selama perempat final Liga Eropa UEFA, pertandingan leg pertama antara Dinamo Zagreb dan Villarreal di Zagreb, Kroasia, 08 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, VILLARREAL — Pelatih Villarreal, Unai Emery menegaskan bahwa melawan bekas klub bukan hal baru baginya, yang kali ini adalah Arsenal di Liga Europa.

Villarreal memastikan tempat di semifinal Liga Europa usai mengalahkan Dinamo Zagreb dengan skor 2-1 pada leg kedua perempat-final Liga Europa di Stadion de la Ceramica pada Jumat (16/4) dini hari WIB.

Gol kemenangan tim berjuluk Kapal Selam Kuning itu masing-masing dicetak oleh Paco Alcacer pada menit ke-36 dan Gerard Moreno (43’). Sedangkan gol hiburan Dinamo disumbangkan Mislav Orsic (74’).

Kemenangan ini membuat Villarreal lolos ke semifinal dengan keunggulan agregat 3-1 dan dijadwalkan menghadapi Arsenal pada 29 April serta 6 Mei mendatang.

"Pertama-tama, saya sudah terbiasa bertemu dengan mantan tim. Jadi, laga kontra Arsenal, tempat saya pernah melatih, bukanlah hal baru sebagai sebuah pengalaman,” ucap Emery dalam sebuah konferensi pers pascalaga, yang dikutip Goal.

“Kami akan menghadapinya dengan kerendahan hati, kebanggaan, dan tanggung jawab. Ini adalah kesempatan untuk menempatkan Villarreal di anak tangga teratas sepak bola Eropa,” lanjut pelatih asal Spanyol berusia 49 tahun itu.

"Kuncinya adalah menikmati apa yang telah kami lakukan sejauh ini dan menikmati kesempatan untuk memecahkan rekor sampai ke final.”

Seperti yang diketahui, Emery cuma bertahan 18 bulan saat melatih di Arsenal sebelum dipecat sejak ia ditunjuk sebagai penerus Arsene Wenger pada 23 Mei 2018.

Selain performa buruk Arsenal kala itu, Emery juga dikritik karena dianggap kurang cakap dalam berbahasa Inggris.

Komunikasi buruk tersebut dianggap banyak pihak menjadi kendala para pemain The Gunners sulit memiliki hubungan baik dan memahami maksud Emery.

Pierre-Emerick Aubameyang, Alex Lacazette, dan Granit Xhaka menjadi salah tiga pemain senior Arsenal yang masih bertahan hingga kini sejak era Emery.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement