Jumat 16 Apr 2021 10:05 WIB

Operator Kargo Udara Larang Pengiriman HP Vivo Bertambah

Operator kargo menunggu penyelidikan terkait insiden kebakaran palet berisi HP Vivo.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Vivo X60 (kiri) dan X60 pro (kanan) dengan interface OriginOS
Foto: gsm arena
Vivo X60 (kiri) dan X60 pro (kanan) dengan interface OriginOS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Semakin banyak maskapai penerbangan yang melarang pengiriman ponsel Vivo. Hal ini lantaran kejadian kebakaran palet di Bandara Hong Kong pada akhir pekan lalu (11/4).

Peristiwa itu kemungkinan akan berdampak serius bagi Vivo yang menduduki peringkat lima dalam pengiriman smartphone global. Dilansir dari situs The Loadstar, Jumat (16/4), bersama maskapai India Spicejet dan Go Air, Garuda, IAG Cargo, dan Lufthansa Cargo juga telah memberitahu pelanggan bahwa pengiriman dilarang.

Baca Juga

Seorang juru bicara Lufthansa Cargo mengatakan kepada The Loadstar: “Menyusul laporan insiden di Bandara Hong Kong, yang tidak terkait dengan operasi kami dan menunggu penyelidikan oleh pihak berwenang, Lufthansa Cargo telah mengikuti tindakan operator yang terlibat dan memutuskan untuk melarang semua produk Vivo yang mengandung baterai lithium (ion dan logam) untuk pengangkutan langsung atau tidak langsung sebagai pengangkutan udara di dalam penerbangan apa pun yang dioperasikan oleh Lufthansa Cargo dan/ atau Lufthansa, Austrian atau Brussels Airlines, sebagai tindakan pencegahan sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata pemberitahuan itu.

International Airlines Group (IAG), maskapai yang berbasis di Inggris juga mengambil langkah yang sama. “Dengan segera dan hingga pemberitahuan lebih lanjut, IAG Cargo mengembargo semua jenis pengiriman Vivo yang berisi baterai dari semua stasiun asal APAC dan Timur Tengah ke semua tujuan. Embargo ini berlaku untuk segala bentuk pengiriman yang dipesan baik secara langsung atau tidak langsung untuk peningkatan layanan IAG Cargo”.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement