Jumat 16 Apr 2021 10:06 WIB

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Naik Rp 10 Ribu

Harga emas Antam hari ini berada di rentang yang sama dengan periode Mei-Juni 2020.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta (ilustrasi)
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga emas produksi Antam akhirnya kembali menguat cukup tinggi, setelah dominan merosot sejak awal pekan. Pada Jumat (16/4) ini, harga emas Antam dijual di level Rp 930.000 per gram, naik Rp 10.000 dari perdagangan Kamis (15/4). Terhitung selama dua pekan ini, harga emas Antam tidak banyak bergerak di rentang Rp 920 ribu - Rp 930 ribu per gram. 

Namun secara umum pergerakan harga emas Antam saat ini masih melanjutkan tren penurunan. Rekor harga emas Antam tertinggi tercapai pada 7 Agustus 2020 dengan Rp 1,065 juta per gram. 

Baca Juga

Harga emas Antam pada hari ini berada di rentang yang sama dengan periode Mei-Juni 2020 lalu. Sementara itu, harga perak juga naik Rp 50 ke level Rp 12.800 per gram. 

Kenaikan harga emas di pasar dalam negeri sejalan dengan kondisi di pasar dunia. Harga emas naik didorong oleh jatuhnya kurs dolar AS ke titik terendah dalam satu bulan terakhir. Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi AS juga membuat investor ramai melirik logam mulia. 

 

Dikutip Reuters, harga emas dunia naik ke level 1.744,60 dolar AS per troi ons. Sementara emas berjangka dijual di angka 1.745,80 dolar AS per troi ons.

Harga emas di pasar dunia saat ini juga masih jauh di bawah angka psikologis 1.900 dolar AS per troi ons untuk membawa kembali harga emas domestik ke kisaran Rp 1 juta per gram. Harga emas di Indonesia memang banyak dipengaruhi pergerakan harga emas dunia, yang juga mudah terpengaruh sentimen ekonomi.  

Harga emas telah melonjak 23 persen hanya dalam tahun 2020 saja, sebagai akibat ramainya minat investor menjadikan emas sebagai aset lindung nilai. Namun tahun 2021 ini, kondisinya bisa berbeda. Peningkatan yang terjadi tahun lalu tidak bisa dijadikan patokan mentah untuk tahun ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement