Pasar Ramadhan di Yogyakarta Patuhi Protokol Kesehatan Ketat

Red: Agung Sasongko

Jumat 16 Apr 2021 07:55 WIB

Pedagang melayani pembeli kolang-kaling di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (14/4). Saat Ramadhan penjualan kolang-kaling meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa. Harga kolang-kaling bervariasi mulai Rp 14 ribu hingga Rp 16,500 per kilogramnya. Kolang-kaling diburu warga untuk membuat kolak sebagai hidangan berbuka puasa. Foto: Wihdan Hidayat / Republika Pedagang melayani pembeli kolang-kaling di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (14/4). Saat Ramadhan penjualan kolang-kaling meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa. Harga kolang-kaling bervariasi mulai Rp 14 ribu hingga Rp 16,500 per kilogramnya. Kolang-kaling diburu warga untuk membuat kolak sebagai hidangan berbuka puasa.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Banyak pasar Ramadhan di Yogyakarta yang bisa menjalani protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat. "Banyak pasar Ramadhan yang bisa menjalani protokol Covid-19, sehingga tidak terjadi kerumunan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (15/4) malam.

Walaupun begitu, kata Heroe, masih ada pasar yang belum bisa mengatasi kerumunan. Sehingga, hal ini masih menjadi perhatian dan evaluasi saat ini juga masih dilakukan dengan pengetatan mekanisme pelaksanaan pasar Ramadhan.

Baca Juga

"Artinya meskipun panitia sudah mencoba, tetapi pada kenyataannya masih menimbulkan kerumunan, maka perlu dievaluasi," ujarnya.

Pihaknya berencana untuk memperketat mekanisme pelaksanaan pasar Ramadhan yang berpotensi terjadi kerumunan. Seperti  dengan diterapkannya pembatasan operasional pasar Ramadhan.

"Misalnya pembatasan hari buka dalam sepekan hanya tiga kali saja," jelas Heroe.